BERSATU DENGAN BAHASA INDONESIA
Di pagi
hari,suasana pasar yang ramai.Orang berlalu lalang disekitarnya.Ada sekelompok
pedagang yang ngobrol sambil tertawa-tawa.Seorang pemuda yang bernama Suparman
di kenal dengan bicara konyolnya ngobrol dengan seorang pedagang yang bernama
Maman.
“ Jaman sekarang era repormasi..! Tuntutan hidup
semakin sulit ,kang...!”
“iya kang , repormasi sulit”, ( sambil mengangguk dan merapikan sayuran ).
“Barang-barang semuanya mahal...! butuh duit....!”
“ Ngomong apa sampean ini...,Ndak jelas..!”,sahut
sandra yang dikenal dengan cewek sok pintar.”Saya lihat lho,dengar dari
orang-orang berdasi..”,suparman menjawabnya.
“Omongan orang berdasi ? Sampean pakai dasi ?
wah...pasti ganteng.....”sahutan dari marni yang sangat lugu.
“Apa to kamu ini..!”kata suparman.
“ Orang berdasi yang korupsi
dimana-mana,hahaha....”celetuk maman
“ Kalo saya yang penting bisa makan dan anak tetap
sekolah kang..?”kata maryem .seorang wanita desa.
“ Betul itu jeng....setuju....”,sahut lukman ,pemuda
yang plin-plan.
“Dik yem, jeng maryem memang ibu yang baik.
Ngomong-ngomong lagi puasa jeng?”kata suparman.
“iya kang,tirakat.Ben anakku gampang ujian ...”jawab
maryem.
“ Iya jeng....”sahut maman.
“Lah...kalau dasarnya pinter yo bisa,yen ndak pinter
ya kebangetan..!”sindir sandra.
“ Betul juga itu....”,sahut lukman.
“Lha iya ,... U.A.S jaman sekarang kok sulet !”kata
suparman.
“ KUAS apa to kang?”,tanya maman.
“ Lha...lha...lha...ndak pernah lihat teve apa
?”sindir suparman.
“ Lha saya ndak tahu kang, mbok dikasih tau....”jawab
maman merendah.
“ lha mbok di kasih tau.....”sahut lukman
“ Itu lho,anak sekolah jaman sekarang,susah cari
ijazah.....”suparman menjelaskan.
“Beli kertas aja mahal...! pakai lama lagi ,bayangkan
3 tahun ...udah belum tentu pinter...!celetuk sandra.
“Iyo kang,numpuk duit yo..?”kata maryem.
“ Duit bisa dicari ,tapi kesejahteraan dan
pengetahuan harus digali...”sahut marni
“Lah teori saja .Buktinya anak pak lurah,yang tinggi
sekolahnya! Kuliah jauh di kota..!tapi sampai sekarang masih nganggur.. !
Perempuan kok ngoyo..!”celetuk sandra lagi.
“Lha kok sampean yang sewot !”cetus suparman.
“Sudah-sudah jangan ribut. Mbok diskusi yang
baik..?”nasihat maryem.
“ Iya ni..Jangan ribut .
Daripada ribut, mending beli sayuranku ini. Dari tadi
di pegang-pegang aja !”jawab maman
“ Iya...iya...iya...” lukman mengikuti.
“Iya...iya gampang ! Cuma sayuran saja !
Itu tadi to ada yang mancing emosi..!”jawab sandra
dengan emosi yang tinggi.
Dan
datanglah seorang wanita cantik yang bernama Menik yang berasal dari kota untuk
berbelanja ,yang kebetulan lewat jalan pasar tempat kerumunan orang-orang.....
(Bertelepon) Haloooow..... ya cint....Ni lagi belanja ...?tapi di
Mallnya orang kampung ! (sambil
berjalan melewati kerumunan). Orang-orangnya
kotor,bodoh lagi...!Udah becek gak ada ojek lagi..hehehe... , Aduh...aduh... (berjalan
di tempat kotor ).
“(dengan nada lirih) Dengar,apa yang dibilang wanita itu..?katanya kita
orang kampung,kotor,dan bodoh tu !”
“Mbak...mbak...! “(sandra menemui wanita
itu)
“Tadi apa mbak
bilang..!”
Menikpun (menoleh)
“Sudah
ya cint...dilanjutkan nanti....,daaa..?(menutup telepon)
Mbak...mbak...,nama
saya meeenik...bukan mbk!ada apa memanggil saya..!”
“ Mbak menik tadi bilang apa di telepon ?!
Menjelek-jelekkan
kita sebagai orang kampung!”sandra menyahut dengan marah.
Menik menjawab dengan keras .”Memeng iya kan...
?orang kampung!Tidak seperti saya....?orang kota..!”
Sandra menjawab.” Iya,kami orang kampung !
Tapi jangan
begitu dong!”
Lukman (dari
kejauhan) “Sudah...sudah..,jangan mulai ribut lagi...!
silakan kemari ..
Sudah saya buatkan minuman untuk semua....dan buat
mbk menik untuk tanda perkenalan...(sambil menata minuman di meja )
“ Huuuh....”(muka musam terhadap sandra dan
keduannya menuju tempat hidangan minuman)
Semuapun mengambil minuman
Lukman mempersilakan,.” Selamat Menik...Mati...?enak
kan?”
Menik (kaget dan
tersendak)
“Apaa....!
Apa anda
bilang...!
Menik...mati...?
Enak
saja...!
Saya masih
hidup..!apa tidak bisa lihat !hah..!”
“mak....maksud....?”lukman menjawab gerogi.
“ Maksud...maksud..!Sudah diam!dasar orang kampung
tidak berpendidikan!ngomong sembarangan..!”menik marah.
“ Tidak...tidak...,maksud lukman tadi mempersilakan
kita untuk menikmati minuman...”marni menjelaskan .
“Iya,ndak bermaksud laen..”maryem menyetujui pendapat
marni.
“aaahhh...tidak mau tahu..!kalau orang kampung ya
tetap kampung..!sembarangan !”menik tidak mau tahu.
Setelah itu,datanglah 2 orang mamhasiswa ,setelah
melihat ada keramaian dari kejauhan.bernama Riky dan sinta.
“Ada apa ini....,ada apa..?”tanya riky
“ Iya...,ada apa ini bapak ibu ,kok
ramai-ramai..?”tambah sinta
Marni menjelaskan.”Ini lho mas..mbk..,ada orang kota
datang..?”
Riky bertanya,”memangnya ada maslah apa dengan
datangnya orang kota...?”
Sandra menjelaskan,
“Itu...! yang namaya mbk menik!dia mengatakan bahwa kami orang
kampungan,bodoh,kotor..!memang kami orang
kampung ! tapi lebih pintar dari dia..!”
“ Enak saja....! ya lebih pintar saya dong...!Ngomong
bahasa indonesia aja masih salah..! masa saya dibilang Menik mati..!saya kan
masih sehat...!” sahut menik dengan marah yang membara.
“ Sudah...sudah...!mari selesaikan maslah ini!mari
kita cari jaln keluarnya?’sahut sinta menawarkan solusi.
“ Iya betul....Setuju sekali...” lukman menyahut
“ Baik,menurut mas dan mbak?bagaimana jalan
keluarnya?” pinta marni
Dan riky pun memberikan pendapatnya.”Begini.....mohon
didengarkan.....
Bahasa
indonesia itu harus kita pelajari,tidak memandang entah itu orang kota maupun
orang desa,dan pendidikan itu sangat penting,tidak dibatasi dengan umur maupun
strata.semua berhak mendapatkan pendidikan,demikian pula dengan Bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan.”
“ Sehingga dengan mempjelajari bahasa Indonesia
dengan baik,maka kita tidak akan salah dalam mengucapkan kata-kata dan
intonasinya.Mungkin maksud Bapak Lukman adalah Selamat Menikmati,....karena
salah intonasi maka mbak.Menik salah pengertian...betul begitu pak
Lukman..?”,sinta meneruskan
“ Betul mbak....”sahut lukman menyetujui
Riky melanjutkan.”Kata dalam Bahasa Indonesia itu
jika salah intonasi dalam pengucapannya...maka salah pula maksudnya.
Selain itu pula ,budaya kota dan desa memang sangat
berbeda,tetapi kalau kita saling menghargai,maka kesenjangan itu akan
tertutupi,dengan tidak saling menjelek-jelekkan satu sama lain,membeda-bedakan
antara orang desa dan kota,serta masih banyak lagi....”
“Dengan demikian,maka kebudayaan,pendidikan,serta
Bahasa Indonesia mari kita persatukan...bagaimanapun,Bahasa Indonesia adalah
bahasa pemersatu bangsa..”sinta melanjutkan
Riky meminta kejelasan.”Jadi bagaimana...? Bapak dan
ibu sekalian...?Mari hidup berdampingan dengan rukun walau banyak perbedaan...”
Dan akhirnya semua orang desa menyetujuinya.”
Iya...kami setuju.....”
“ Terima kasih mas...mbak?atas pemecahan
masalahnya...
mari kita berdamai....”ajakan maman
“Bagaimana dengan mbk menik...?”,tanya sandra
Menikpun menjawab.”Hmmmmm......Oke...saya setuju...”
“ Sekarang,bapak ibu semua saling bersalaman untuk
saling memaafkan dan sebagai tanda perdamaian kita semua..”sandra mengajak.
Akhirnya semua bersalaman dan saling memaafkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar