KATA PENGANTAR
Segala puji hanya bagi Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan
tesis yang berjudul ”KESEHATAN GIGI
Akhirnya segala saran dan kritik dari
semua pihak sangat penulis harapkan demi
“kesempurnaan” Tesis ini dan langkah
akademik ke depan bagi penulis. Semoga Allah SWT
membalas budi luhur semua pihak yang
telah ikhlas membantu selama penyusunan Tesis ini.
Amin.
DAFTAR ISI
HALAMAN
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………….………………………………………….
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………..
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG …………………………………………………………………………….
PERUMUSAN MASALAH ………………………………………………………………………
TUJUAN PENELITIAN……………………………………………………………………………
BAB II KAJIAN PUSTAKA
TELAAH PUSTAKA………………………………………………………………………………
PERTANYAAN PENELITIAN……………………………………………………………………
BAB III METODE PENELITIAN
A.JENIS PENELITIAN.………………………………..…………………………………………..
B.SUBYEK PENELITIAN…………………………..…………………………………..…………
C. ANALISIS DATA…………………………..……….………………………………..………..
BAB IV HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN.………………….…………..…………………………………………..
B. PEMBAHASAN.…………………….……………..…………………………………………..
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
………………………………………………………………………………………........................
B. Saran ……………………………………………………………………………………………………..
Daftar Pustaka …………………………………………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Menyikat gigi harus dilakukan dengan baik dan
benar agar debris atau sisa makanan benar-benar dapat dihilangkan dari
permukaan gigi. Debris ini jika tidak dibersihkan akan menimbulkan berbagai
masalah, antara lain karang gigi, gigi berlubang, bau mulut dan
sebagainya. Cara menyikat gigi
yang baik dan benar yaitu dilakukan secara tekun, teliti dan
teratur. Tekun artinya sikat gigi dilakukan dengan giat dan sungguh-sungguh,
teliti artinya sikat gigi dilakukan pada seluruh permukaan gigi dan teratur
dilakukan minimal dua kali sehari. Waktu yang paling tepat untuk menyikat gigi
adalah setiap selesai sarapan dan sebelum tidur malam (Ircham, 1995)
Kelompok anak-anak
pada umumnya belum dapat menyikat gigi dengan baik dan efektif karena menyikat
gigi itu tidak mudah terutama pada makanan yang lengket, serta sisa makanan
yang berada pada permukaan gigi yang sulit dijangkau dengan sikat gigi (Ircham,
1995).Untuk itulah peran orang tua dalam membimbing dan mendisiplinkan anak
untuk melatih pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dengan menyikat gigi secara
baik dan benar pada anak-anak sangat diperlukan agar sisa makanan yang
tertinggal dipermukaan gigi yang sulit dijangkau dengan sikat gigi bisa
dibersihkan.
Orang tua berperan
dalam dalam pengembangan kualitas pribadi anak, melalui cara-caranya mengasuh
dan mendidik anak. Cara-cara ortang tua mengasuh anak meliputi sejauh mana
orang tua menjadikan dirinya sebagai pantauan anak, hubungan kognitif dan
afektif antara orang tua dan anak ,cara mengajar anak serta cara mendisiplinkan
anak (Kudwiratri,1998).Termasuk didalammya peran orang tua dalam membimbing dan
mendisiplinkan anak untuk melatih pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dengan menyikat gigi secara baik dan
benar.
Karena pada umumnya
kebiasaan anak dalam menyikat gigi
hanyalah bertujuan untuk menyegarkan mulut saja,bukan karena mengerti bahwa hal
tersebut baik untuk kesehatan gigi dan mulutnya,sehingga anak cenderung
menyikat gigi dengan semaunya sendiri (Tomasowa,1981).Padahaltujuan menyikat gigi adalah mengghilangkan
dan mengganggu pembentukan plak serta membersihkan gigi dari sisa makanan
ataupun debris, yang mana plak dan sisa makanan yang tertinggal dalam gigi
merupakan faktor terjadinya lubang
gigi (Niken,2005).Untuk itulah peran orang tua sangat diperlukan
dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut anak-anaknya agar tercapai kesehatan
gigi dan mulut yang optimal.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang maka disusun suatu permasalahan masalah yaitu “Apakah ada
perbedaan debris indeks antara
menyikat gigi secara mandiri dengan menyikat gigi dibantu orang tua pada murid
TK?”
C.Tujuan Penelitian
1.Tujuan Umum
Untuk mengetahui perbedaan debris
indeks antara menyikat gigi secara mandiri dengan menyikat di bantu orang tua
pada murid TK
2.Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui nilai debris
sesudah menyikat gigi secara mandiri murid TK
b. Untuk mengetahui nilai debris
sesudah menyikat gigi dibantu orang tua pada murid
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1.Menyikat gigi
a.Definisi menyikat gigi.
Menurut Tomasowa (1981) menyikat gigi adalah menghilangkan
plak dari permukaan gigi yang tujuannya untuk mencegah penumpukan plak. Menyikat gigi adalah cara yang
umum dianjurkan untuk membersihkan deposit lunak pada permukaan gigi dan gusi
sehingga penumpukan plak dapat dihindari (Niken,2005).
b.Waktu menyikat gigi.
Maulani (2005), berpendapat bahwa
menyikat gigi minimal sehari cukup dua kali sehari, yaitu 30 menit setelah
makan pagi dan malam hari sebelum tidur. Niken (cit. Weidjen dkk, 1993) telah
menstandarisasikan lama waktu
menyikat gigi yang efektif adalah dua menit.Selain menggunakan lama
waktu menyikat gigi, maka untuk efektivitas
menyikat gigi ada anjuran untuk menggosok gigi pada tiap-tiap
bagian sebanyak 5 sampai 10 gosokan (Niken cit. Yankel dan Saxen,2005).
2.Debris
Nio (1992) mengatakan debris adalah sisa makanan yang tertinggal di dalam mulut pada permukaan dan diatas gigi geligi serta gingiva setelah makan yang tidak segera dibersihkan. Debris mudah dilepaskan oleh gerakan lidah, bibir serta pipi atau berkumur-kumur.
Partikel-partikel makanan yang
tertekan didaerah interdental, oklusal didaerah cervikal gigi sukar dibersihkan
dan merupakan makanan bagi kuman sehingga perlu dibersihkan dengan tindakan
mekanis.
3.Hubungan Menyikat Gigi Terhadap
Debris.
Menyikat gigi merupakan cara yang
umum dianjurkan untuk membersihkan debris atau deposit plak pada permukaan gigi
dan gusi. Manfaat menyikat gigi adalah menghilangkan kotoran dan sisa makanan
sehingga dapat mencegah penyakit
gigi dan mulut (Depkes RI,1993). Tujuan menyikat gigi adalah membersihkan mulut dari sisa
makanan agar fermentasi sisa makanan tidak berlangsung lama, sehingga kerusakan
gigi dapat dihindari (Anonim,2008).
Menurut Zelva (2008) kegunaan menyikat gigi adalah
agar sisa-sisa makanan dapat hilang dari sela-sela gigi dan permukaan gigi
selain itu untuk mendapatkan kenyamanan dari terselipnya sisa makanan dan mulut
yang bebas dari bau.
4.Perkembangan Anak TK.
Anak TK termasuk kelompok pra
sekolah. Anak pra sekolah adalah mereka
yang berusia 3-5 tahun. Pada anak usia pra sekolah, merupakan masa kehidupan
yang mana individu relative tidak berdaya dan tergantung pada orang lain
(Hurlock,1999).Mereka masih dalam taraf memerlukan bimbingan yang ketat serta
memerlukan kesabaran yang luar biasa dalam mendidiknya (Ircham, 1995). Perkembangan
anak difokuskan pada peran keluarga, terutama orang tua sebagai perantara
antara anak dan lingkungan budaya yang melingkupinya.Mereka mulai belajar hidup
bermasyarakat dan berkembang. Pada usia ini mereka akan mengalami mengenal
banyak teman,mengenal dan minta banyak macam makanan dan meniru atau mencontoh
apa yang dilihatnya dampaknya akan berakibat menguntungkan atau merugikan bagi
kesehatan giginya.
5.Peranan Orang Tua.
Fase perkembangan anak usia pra
sekolah masih sangat tergantung pada orang dewasa dalam memelihara kesehatan
mulutnya .Belum ada kesadaran anak dalam menjaga kebersihan mulut. Peranan
orang tua dalam peningkatan derajat kesehatan anak sangat dibutuhkan terutama
untuk menentukan keberhasilan kesehatan keluarga secara menyeluruh.
B.Pertanyaan Penelitian.
Dari kerangka konsep di atas dapat
dibuat pertanyaan penelitian yaitu “Apakah ada perbedaan debris indeks antara
menyikat gigi secara mandiri dengan menyikat gigi dibantu dengan orang tua.
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Jenis Penelitian.
Penelitian ini adalah penelitian
survei (survey research)
yaitu penelitian dengan tidak melakukan perubahan (tidak ada manipulasi atau
perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti. Pengumpulan data dalam
penelitian ini baik untuk variable sebab maupun variabel akibat dilaksanakan
secara bersamaan atau sekaligus (Cross sectional). Kelompok dalam
penelitian ini dibagi menjadi 2 kelompok, satu kelompok menyikat gigi secara
mandiri, dan satu kelompok menyikat gigi dengan dibantu orang tua. Rencana
penelitian yang akan dilakukan dapat digambarkan pada model rancangan one shot case study.
B.Subyek Penelitian.
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan
subyek penelitian (Arikunto,2006).Dalam hal ini populasinya adalah murid kelas
nol besar TK Marsudisiwi Pengkol Kapling Jepara yang berjumlah 26 orang.
2. Sampel
Menurut Arikunto (2006) sampel
adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti,apabila jumlah
populasi yang diteliti kurang dari 100,maka semuanya dijadikan sebagai subyek
penelitian. Karena populasi penelitian berjumlah 26 orang maka seluruh
populasinya dijadikan sampel.Untuk pemilihan sampel menggunakan teknik
purposive accidental sampling yaitu pemilihan sampel dilakukan atas perimbangan
tertentu dan data diperoleh dari subyek yang ditemui saat itu serta dalam
jumlah secukupnya (Saryono, 2008).Dalam penelitian ini pengambilan sampel
dilakukan atas perimbangan pada hari dilakukan pemeriksaan subyek telah
melakukan sikat gigi sebelum kesekolah adapun cara menyikat giginya dengan
kritera tanpa atau pun dengan bantuan orang tua.
C. Analisis Data
Untuk menjawab pertanyaan penelitian dalam penelitian ini metode analisa
data yang digunakan adalah diskriptif
kuantitatif yaitu mendiskripsikan hasil penelitian yang berupa
angka dimana data yang diperoleh, dimasukkan dalam tabel,kemudian dihitung skor
atau nilai rata-ratanya.Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabulasi.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Hasil penelitian
Pengambilan data tentang Debris
Indeks (DI) pada 12 sampel murid kelas nol besar TK Marsudisiwi Pengkol Kapling
Jepara yang terdiri dari enam responden dengan menyikat gigi secara mandiri dan
enam responden dengan menyikat gigi dibantu orang tua telah dilaksanakan pada
hari Sabtu tanggal 07 Februari 2009 atas ijin dari Kepala Sekolah setempat.
Dari hasil penelitian didapatkan data tentang Debris Index antara menyikat gigi
secara mandiri dan menyikat gigi dibantu orang tua adalah sebagai berikut :
Nilai DI menyikat gigi secara mandiri
pada anak murid TK nol besar adalah 1,50 dengan enam responden berkriteria
sedang. Nilai DI menyikat gigi dengan bantuan orang tua pada anak murid TK nol
besar adalah 0,87 dengan satu responden berkriteria baik sedangkan lima
responden lainnya berkriteria sedang.
B.Pembahasan
Hasil yang didapat antara DI menyikat
gigi secara mandiri dibanding dengan DI menyikat gigi dibantu orang tua
terdapat selisih rata-rata DI sebesar 0,63 dengan nilai rata-rata DI menyikat
gigi secara mandiri sebesar 1,50 dan nilai rata-rata DI menyikat gigi dibantu
orang tua sebesar 0,87. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa nilai
rata-rata DI menyikat gigi dibantu orang tua lebih rendah nilainya, lebih baik
dibanding dengan nilai rata-rata DI menyikat gigi secara mandiri. Hal ini
menunjukkan bahwa peran orang tua sangat mendukung dalam meningkatkan
ketrampilan cara menyikat gigi yang baik dan benar khususnya dalam menjaga
kebersihan gigi dan mulut.
Tingginya nilai rata-rata DI menyikat
gigi secara mandiri dikarenakan masih kurangnya ketrampilan perilaku pelihara
diri dan pengalaman pada usia anak pra sekolah dalam pemeliharaan kesehatan
gigi dan mulut. Dan dilihat dari enam responden DI menyikat gigi secara mandiri
didapatkan berkriteria sedang, hal ini menunjukkan bahwa dalam diri anak sudah
mulai mengenal dan sudah adanya ketrampilan anak dalam menyikat gigi secara
mandiri walaupun teknik menyikat giginya kurang maksimal sebagai contoh bagian
gigi yang disikat hanyalah bagian gigi yang terlihat saja. Pada umumnya
kebiasaan anak dalam menyikat gigi hanyalah bertujuan untuk menyegarkan mulut
saja,bukan karena mengerti bahwa hal tersebut baik untuk kesehatan gigi dan
mulutnya,sehingga anak cenderung menyikat gigi dengan semaunya sendiri
(Tomasowa,1981).
Walaupun nilai rata-rata DI menyikat
gigi dibantu orang tua lebih baik daripada menyikat gigi secara mandiri, akan
tetapi dari hasil yang diperoleh hanya satu responden yang berkatagori baik dan
lainnya berkatagori sedang. Ini menunjukkan bahwa orang tua dalam menyikat gigi
anaknya masih belum optimal atau belum mencapai kategori baik. Hal ini
dimungkinkan karena perilaku anak yang kurang kooperatif saat menyikat gigi
serta orang tua belum menguasai dengan baik
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Nilai rata-rata DI menyikat gigi secara mandiri pada murid kelas nol besar TK Marsudisiwi Pengkol Kapling Jepara adalah 1,50 .
2. Nilai rata-rata DI menyikat gigi
dibantu orang tua pada murid kelas nol besar TK Marsudisiwi Pengkol Kapling
Jepara adalah 0,87
3. Perbedaan nilai rata-rata DI
menyikat gigi secara mandiri dibanding dengan DI menyikat gigi dibantu orang
tua adalah sebasar 0,63 dengan nilai selisih ini menunjukkan nilai rata-rata DI
menyikat gigi dibantu orang tua lebih baik dibandingkan dengan menyikat gigi
secara mandiri. Hal ini menunjukkan bahwa peran orang tua sangat mendukung
untuk meningkatkan kebersihan gigi dan mulut anak terutama terhadap nilai
debris indeks.
B.Saran
Sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti maka peneliti memberikan saran sebagai berikut :
1. Menyarankan kepada guru TK supaya
ikut memotivasi atau memberikan dorongan pada anak-anak agar lebih meningkatkan
ketrampilan dan kedisiplinan prilaku pelihara diri khususnya dalam menjaga kebersihan
gigi dan mulut mengenai kebiasaan dan teknik menyikat gigi anak-anak.
2. Kepada para orang tua supaya lebih
memberikan perhatian dan meningkatkan ketrampilan serta pengetahuan dalam
menjaga kebersihan gigi dan mulut, karena orang tua merupakan pusat percontohan
anak dalam keluarga.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.2009. Kehamilan dan Kesehatan
Oral Medicine, Diagnosis and Treatment
.Ed ke-6, Philadelphia. JB LippincotDepkes. 2009. Data Penduduk Sasaran
program
http://depkes.go.id/download/publikasi/data%20penduduk%sasaranprogramDorlan, W. A .1998. Kamus
Saku Kedokteran Dorland.Buku Kedokteran EGC.Gunawan A. 2009. Kesehatan Gigi
Saat Hamil.http://iwannabemom.com/2009/10/kesehatan-gigi-saat-hamilHasan T. 2008.
Review on Dental Management of Pregnant Patient
.http://www.slideshare.net/hemel6/review-on-dental-management-of-pregnantpatientHasibuan S. 2007.
Kehamilan dan manifestasi kehamilan di rongga mulut
http://rumahkusorgaku.multiply.com/journal/item/16Ida B.G.M. 1998. Ilmu
kebidanan, penyakit kandungan dan keluarga berencana untuk pendidikan
bidan. Jakarta. Buku Kedokteran EGCIDAI. 2007. Pentingnya Perawatan Gigi Pada
Calon Ibu Hamilhttp://dranak.blogspot.com/2007/03/pentingnya
-perawatan-gigi-pada-calon.html. Maulid G. A. 2008.http://pdgi-online.comNgarto F. 2010.
Pentingnya Kesehatan Mulut Selama Kehamilanhttp://www.medikaholistik.comPirie M, et al. 2007.
Review Dental Manifestation of Dental Pregnancy
.
Journal Royal Collage of Obstetricians and Gynaecologists
. Vol 9:21-26Saminem. 2006. Kehamilan Normal.Jakarta. Buku Kedokteran
EGCSitoresmi D. 2011. Perubahan Anatomi dan Fisiologi pada Kehamilanhttp://www.berbagimanfaat.com/2011/09/perubahan-anatomi-dan-fisiologipada.htmlValeri R. 2009. Gingiva
Pada Pubertas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar