Sabtu, 12 Oktober 2013

KEHIDUPAN PADA MASA PRA-AKSARA DI INDONESIA


1.Pengembangan kompetensi
            Banyak orang sering menggunakan kata sejarah baik perkataan maupun tulisan. Belum semua orang mempunyai pengertian yang sama tentang sejarah, namun sejarah bukanlah sesuatu yang asing bagi kita.
            Berbicara mengenai sejarah, pandangan kita tidak pernah lepas dari masa lampau. Pengertian sejarah menjadi sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tidak ada masyarakat di dunia ini yang tidak mengenal dengan sejarah, walaupun tidak semuanya mengetahui bagaimana kehidupan bangsa atau masyarakat terdahulu. Hal ini disebabkan karena kurangnya peninggalan – peninggalan tertulis yang ditinggalkan oleh masyarakat terdahulu yang sampai pada generasi berikutnya. Dengan mempelajari sejarah kita akan mendapat gambaran tentang kehidupan masyarakat masa lampau atau peristiwa maupun kejadian yang terjadi masa lampau sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan masyarakat dan berbangsa di masa yang akan dating. Dan setiap masa memiliki kisah sejarah masing – masing dengan cerita, keunikan, kekhasan, kemunduran serta kejayaanya.
A. Pengertian Pra-aksara dan Sejarah
            Tingkat peradaban manusia terbagi menjadi dua babak atau masa yaitu zaman pra-aksara dan zaman sejarah. Sebelum ada zaman sejarah terlebih dahulu ada zaman pra-aksara.
Pra-aksara berasal dari gabungan kata, yaitu pra dan aksara. Pra artinya sebelum dan aksara berarti tulisan. Dengan demikian, yang dimaksud masa pra-aksara adalah masa sebelum manusia mengenal bentuk tulisan. Masa pra-aksara disebut juga dengan masa nirleka (nir artinya tidak ada, dan leka artinya tulisan), yaitu masa tidak ada tulisan. Masa praaksara disebut juga dengan masa pra-sejarah, yaitu suatu masa dimana manusia belum mengenal tulisan. Adapun masa sesudah manusia mengenal tulisan disebut juga dengan masa aksara atau masa sejarah. Kehidupan manusia pada masa pra-aksara dapat diketahui dari peninggalan-peninggalan yang
ditinggalkan oleh manusia yang hidup pada waktu itu. Peninggalan itu dapat berupa artefak dan fosil. Artefak wujudnya berupa benda-benda purbakala. Benda-benda tersebut dapat membantu kita untuk memperkirakan bagaimana perkembangan kehidupan manusia. Sementara itu, fosil yang berupa sisa-sisa tulang belulang manusia, hewan, dan tumbuhan yang sudah membatu, dapat membantu pada kita mengenai pertumbuhan fisik manusia pada masa pra-aksara.
Bekas-bekas atau sisa-sisa manusia, tumbuhan, dan binatang yang telah membatu itu terdapat dalam lapisan-lapisan bumi.



            Adanya berita tertulis itu menjadi awal berita tentang kerajaan kutai dan para raja yang pernah memerintahnya. Untuk mempermudah dalam memahami perbedaan arti prasejarah dengan sejarah dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Praaksara atau prasejarah merupakan kurun waktu (zaman) pada saat manusia belum menganal tulisan atau huruf. Praaksara disebut juga zaman nirleka, yaitu zaman tidak ada tulisan. Setelah manusia mengenal tulisan maka disebut zaman sejarah. Berakhirnya zaman prasejarah setiap bangsa berbedabeda berdasarkan perkembangan setiap bangsa tersebut serta informasi yang masuk ke bangsa itu. Misalnya bangsa Mesir Kuno meninggalkan zaman praaksara sekitar 4000 SM, bangsa Sumeria dan Dravida meninggalkan zaman praaksara sekitar 3000 SM, sedangkan bangsa Indonesia meninggalkan zaman praaksara 400 M.
2. Masa sejarah/aksara masa dimana manusia sudah mengenal tulisan. Kurun waktunya merentang sejak manusia mengenal tulisan hingga sekarang.
Adapaun hal yang mempersamakan antara pra-aksara dengan sejarah, sejarah adalah sama – sama berbicara mengenai peristiwa atau kejadian yang berlangsung pada masa lalu.
Di atas telah diuraikan bahwa untuk mengungkapkan peristiwa kehidupan manusia yang terjadi pada masa lampau dibutuhkan adanya sumber – sumber sejarah yang dapat mendukungnya. Sumber sejarah terdiri dari atas :
1.      Sumber Lisan
Keterangan langsung yang diperoleh dari orang – oreang yang terlibat dalam peristiwa ataupun orang – orang yang menyaksikan peristiwa tersebut. Misalnya : seorang pejuang angkatan laut 1945 menceritakan peristiwa yang dialamai saaat ikut berperang dalam usahanya mempertahankan kemerdekaan RI dari tangan penjajah.
2.      Sumber Tertulis
Keterangan yang diperoleh melalui peningglan – peninggalan tertulis yang mencatat peristiwa yang terjadi di masa lampau. Misalnya : prasasti, dokumen, naskah
3.      Sumber Benda
Keterangan yang diperoleh dari peninggalan – poeninggalan benda –benda kebudayaan yang berhubungan dengan kehidupan manusia pada masa lampau. Misalnya alat – alat dari batu, senjata, candi, bangunan gedung, dll.
            Sumber – sumber sejarah itu belum dapat memberikan penjelasan secara pasti kebenaranya, sehingga para ahli sejarah dapat menafsirkan sebagian kecil, dan peristiwa atau kejadian tersebut. Sumber – sumber sejarah harus diteliti secermat mungkin, bahkan diteliti dengan alat – alat yang canggih jika perlu bantuan ilmu lain, sehingga dapat bertanggung jawabkan kebenaranya.
            Sejarah sebagai pengetahuan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena dapat dijadikan sebagai pedoman kehidupan manusia dalam menentukan langkah langkah kehidupan di masa yang akan dating, apabila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar