Ged a Widget

Minggu, 13 Oktober 2013

LEGENDA EPOS KEPAHLAWANAN MINAK JINGGO Di Puncak Kejayaan Blambangan

LEGENDA EPOS
KEPAHLAWANAN MINAK JINGGO
Di Puncak Kejayaan Blambangan
Diceritakan kembali oleh :
AEKANU HARIYONO

                 Berdasarkan naskah tulisan tangan ki darji, penggiat seni dammar ulan decade tahun 60-an
                 Kisah Minak Jinggo – Damar Wulan disusun tahun 1681-1744 M, pada zaman Kartasura, terdapat pada serat Kandha, sebuah karya Layang Babat.Kisah ini ditulis sebagai gambaran keadaan Majapahit pada masa Ratu Tribhuwana Tunggadewi Jaya Wisnu Wardhani memerintah.
                 Namun seperti kebiasaan dongeng pada umumnya, cerita ini banyak mengalami perkembangan di masyarakat kita, satu diantaranya adalah versi cerita berikut ini :
          Pada abad 15, Majapahit menguasai Nusantara, dengan angkatan lautnya yang kuat, kekuasaannya meliputi Amuri disebelah Barat dan Wari di sebelah Timur, bahkan Cempa dan Malaka masuk kekuasaan Majapahit. Kejayaan Majapahit ditulis oleh Empu Prapanca dalam buku Negara Kertagama pupuh 13 dan 14.
          Majapahit berdiri pada tahun 1292 M, namun Raden Wijaya sang pendiri Majapahit setelah mangkat tahun 1309 M, majapahit dipimpin oleh putra mahkota yaitu Jayanegara sampai tahun 1328 M. Jayanegara tidak mempunyai putra mahkota  maka Majapahit dipimpin oleh Ratu Tribhuwana Tunggadewi Jaya Wisnu Wardhani.
          Pada saat itu, Blambangan yang dipimpin Minak Jinggo, wilayah kekuasaannya meliputi Daha, Padang Lembada, Pabayeman, Gending, Lumajang, Pejarakan, Ketah dan Sadeng. Minak Jinggo dengfan bala tentaranya yang kuat, serta kepemimpinannya yang bijaksana, rakyatnya menjadi makmur dibawah Panji – Panji Blambangan, membawanya pada puncak kejayaannya.
          Tim penyusun :
          Executive Editor                     : Prof. Dr. Ayu Sutarto, MA
          Editor Bahasa Inggris                         : Rachel Lovelock
          Illustrator                                 : Sulaeman
          Editor Bahasa Belanda           : Robert Wessing
          Bahasa Osing                          : Jaenuri
          Bahasa Belanda                       : Clemy
          Bahasa Jawa                            : Pardji Wijono
          Sekretaris – Lay out                : Hasan Basri
          Editor Cerita                           : H.Sutejo Hanafi
                                                                                                    H.Selamet Utomo
          Artistik                                    : Sahuni
          Properti                                    : Setiawan Subhekti

LEGENDA EPOS
KEPAHLAWANAN MINAK JINGGO
Di Puncak Kejayaan Blambangan
Oleh :
AEKANU HARIYONO
Episode 1
1.      Alkisah dahulu di ujung pulau jawa ini ada sepasang pertapa Ki Lempidi  & Nyi Lempidi di Alas Purwo. Lama tidak punya anak, tiba – tiba ada wisik jika di usia yang sudah tua itu karena kesabaran & selalu berdo’a ia akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki – laki yang gagah & tampan, tabiatnya seperti Ki Lempidi, ilmu – ilmunya di turunkan pada anaknya itu,. Anak laki – laki itu diberi nama Joko Marcuet.
2.      Joko marcuet dititipkan untuk diasuh oleh Ki Ajar Pamengger, akhirnya karena cerdas & cepat menerima ilmu Ki Ajar Pemengger, Joko Marcuet diperintah untuk bertapa. Ternyata dalam pertapaannya, ia mendapatkan Wesi Kuning sebagai senjata yang sangat ampuh yang ia letakan di keningnya ( ubun – ubun ) juga ia mendapatkan wisik bahwa meskipun ia sakti ia akan mati dari keturunan-nya sendiri jika ia berbuat jahat.
3.      Joko Marcuet dinikahkan dengan kelonosasi yakni cucu ki Ajar Pamengger yang terkenal sebagai sesepuh ditelatah blambangan yang pernah membantu Majapahit dalam mempertahankan serangan musuh dari luar. Kelonosasi hamil 7 bulan, Joko Marcuet teringat saat ia bertapa dan mendapatkan wangsit bahwa kesaktiannya dan matinya dari anaknya sendiri.
4.      Gusar hati Joko Marcuet ingin membunuh anak yang dikandung istrinya. Ia perintahkan Angkat Buto dan Renggut Muko untuk membunuh Kelonosasi di hutan.
5.      Tidak tega untuk membunuh kelonosasi yang tak berdosa, Angkat Buto dan Renggut Muko merencanakan mengembalikan kelonosasi kepada Ki Pamengger tanpa pengetahuan Joko Marcuet.
6.      Ketika tiba dihadapan Ki Pamengger dengan cerita dari Renggut Muko dan Angkat Buto mengenai Kelonosasi yang akan dibunuh, hilang kesabaran Ki Pamengger. Namun hati Ki Pamengger jadi lunak setelah di ingatkan oleh cantriknya bahwa ini adalah ujian semata.
7.      Akhirnya Kelonosasi tinggal bersama Ki Pamengger, setelah itu Renggut Muko & Angkat Buto menghadap Joko Marcuet dan menceritakan bahwa istrinya sudah dibunuh.
8.      Kelonosasi melahirkan seorang anak laki – laki tampan di beri nama Bambang Minak. Ketika menginjak bocah ia tumbuh menjadi anak cerdas, atas didikan Ki Pamengger, ia di latih ilmu kanuragan. Bambang Minak yang suka mengembara dihutan, di laut dan \gunung, ia diganti nama Joko Umbaran.
9.      Sementara Joko Marcuet dengan Wesi Kuningnya yang membuat ia sakti itu, tabiatnya bertambah menjadi beringas, bahkan ketika menguasai blambangan ia tidak mau menghadapi Majapahit, bahkan ketika menguasai blambangan ia tidak mau menghadapi Majapahit, bahkan menganiaya dan menyiksa utusan Majapahit. Dari kesaktiannya, dari kepalanya mengeluarkan tanduk dan aumannya yang seperti kerbau liar, masyarakat menamainya Kebo Marcuet.
10.  Melihat gelatin Kebo Marcuet yang membahayakan Majapahit, Kencono Wungu mengadakan sidang tentang sayembara, hadir di persidangan Patih Logender, Minak Koncar, Ki Ronggo Wulung, Kencono Wungu menegaskan lagi bahwa siapapun yang bisa mengalahkan Kebo Marcuet, jika ia laki – laki akan di jadikan suami dan di beri tanah di wilayah ujung timur Jawa.
11.  Pada saat Joko Umbaran berburu dihutan, ia mendengar bahwa ada sayembara di Majapahit, untuk menundukan Kebo Marcuet. Tanpa sepengetahuan Kelonosasi dan Ki Pamengger, Joko Umbaran pergi ke Majapahit.
12.  Pada saat persidangan, Joko Umbaran melamar sebagai peserta sayembara. Peserta sidang sangat meremehkan Joko Umbaran yang nasih belum menginjak remaja, pakaiannya terlihat dari desa tidak mungkin akan bisa mengalahakan Joko Marcuet. Joko Umbaran disiksa oleh pengawal Majapahit dan di usir untuk pulang, namun ia tetap bersikukuh bahkan hampir semua pengawal bisa dikalahkan.
13.  Minak Koncar dan Ki Ronggo Wulung member usulan ijin kepada ratu Kencono Wungu agar Joko Umbaran di beri kesempatan untuk mengikuti sayembara ini, karena anak ini mempunyai keberanian dan keteguhan hati yang mantap.
14.  Selama 9 hari Kelonosasi da Ki Pamengger menunggu dengan hati cemas karena Joko Umbaran tidak pulang dari pengembaraannya. Saat mereka berdua merenung tiba – tiba muncul Joko Umbaran dan menyampaikan bahwa ia baru menghadapkan Ratu Kencono Wungu di Majapahit dan ia terima untuk mengikuti sayembara yang akan menumpas kejahatan Kebo Marcuet.Kelonosasi menangis mendengar cerita anaknya itu, ia tahu bahwa anaknya ynag masih bocah itu tidak akan mungkin bisa mengalahkan kesaktian Kebo Marcuet yang tak lain adalah ayahnya sendiri.
15.  Usai berembug antara Ki Pamengger dan Kelonosasi, akhirnya mengijinkan Joko Umbaran Untuk mengikuti sayembara itu. Ki Pamengger member keris Eluk Limo ( keris lima lengkung ) Kepada Joko Umbaran berpesan agar keris ini jangan diberikan orang lain, karena keris ini yang akan membuat dirinya kuat. Usai dilangkahi tiga kali Joko Umbaran oleh Kelonosasi maka Joko Umbaran pamit dan pergi menemui Kebo Marcuet.
16.  Sebelum berangkat Joko Umbaran meninggalkan tanaman bunga dan berpesan pada ibunya, bahwa jika tanaman bunga ini layu atau mati itu tandanya ia mati atau kalah dalam perang, tapi jika bunga itu tetap segar dan meraka maka dirinya akan menang dalam peperangan melawan Kebo Marcuet.
17.  Didalam perjalanan Joko Umbaran bertemu seorang pencari Legen ( penderes aren ). Karena kehausan dan melihat penderes yang bernama Dayun yang sopan itu, keris pemberian Ki Pamengger dititipkan kepada Dayun hanya untuk ganti sekedar minum. Pertemanan dua orang ini begitu akrab, setelah mendengar niat Joko Umbaran melawan Kebo Marcuet yang sakti itu, Dayun merasa terpenjarat dan ingin menemani Joko Umbaran.
18.  Joko Umbaran menghadap Kebo Marcuet dan mengatakan keinginannya untuk mengikuti sayembara. Kebo Marcuet sangat meremehkan Joko Umbaran yang masih kelihatan kekanak – kanakan itu tidak mungkin bisa mengalahkannya. Peperangan terjadi, kegesitan Joko Umbaran belum mengimbangi keberingasan Kebo Marcuet. Dan akhirnya, Joko Umbaran dibanting ke tanah terjatuh pingsan tidak berdaya dan ditinggalkan begitu saja di alun – alun oleh Kebo Marcuet.
19.  Kelonosasi memeluk tubuh Joko Umbaran yang lunglai di alun – alun. Ki Pamengger menghampiri Joko Umbaran yang pingsan, dengan kesaktiannya dia membangunkan Joko Umbaran membuatnya segar kembali.
20.  Tidak tega hati Ki Pamengger melihat cucunya jadi bulan – bulannan Kebo Marcuet dalam duelnya, akhirnya Ki Pamengger berpesan agar Joko Umbaran dalam berperang harus melompat ke punggung Kebo Marcuet untuk mencabut Wesi Kuning dari ubun – ubunnya dan menempeleng pipi kanan Kebo Marcuet, karena disitulah kelemahannya.
21.  Mendengar nasehat Ki Pamengger, usai pamitan pada ibunya, Joko Umbaran menantang duel melawan Kebo Marcuet lagi. Petunjuk kakeknya yang selama ini di anggap ayahnya itu di terapkan dalam perang. Ketika Kebo Marcuet terjatuh lunglai akibat di tempeleng pipi kanannya serta akibat Wesi kuning yang sudah berhasil di cabut oleh Joko Umbaran dari ubun – ubunnya. Kebo Marcuet mengerang kesakitan dan merasa heran dengan bocah yang dihadapinya.
22.  Saat itu Ki Pamengger menghampirinya, ia mengingatkan tubuh Kebo Marcuet, bahwa kematiannya di tangan keturunannya sendiri. Pada waktu yang bersamaan Renggut Muko dan Angkat Buto juga bercerita pada kebo Marcuet, bahwa Kelonosasi yang saat itu sedang hamil yang akhirnya melahirkan anak laki – laki ini sebenarnya tidaklah mati mereka bunuh.
23.  Kebo Marcuet menangis menyesali perbuatannya dan minta maaf kepada istrinya Kelonosasi, Ki Pamengger, Angkat Buto, Renggut Muko dan kepada anaknya yaitu Joko Umbaran. Untuk menebus kesalahanya ia siap mati dan raganya masuk kedalam diri Joko Umbaran. Joko Umbaran baru tahu sekarang bahwa Ki Pamengger yang selama ini dikira ayahnya tapi ternyata kakeknya.
24.  Kematian Kebo Marcuet dan kesaktian Joko Umbaran terdengar di kerjaan Majapahit dan seluruh pelosok negeri. Kencono Wungu  mengutus Ki Ronggo Wulung untuk mendatangi Joko Umbaran. Joko Umbaran yang di dampingi Ki Pamengger, Kelonosasi, Angkatan Buto, Renggut Muko dan Dayun menceritakan hal ikwal tentang peperangan duelnya. Atas perintah Kencono Wungu sebagai imbalan atas kesaktian, keberanian dan keberasilannya Joko Umbaran membunuh Kebo Marcuet, maka Joko Umbaran di angkat menjadi Adi Pati Belambangan dengan nama baru “ Huru Bismo Minak Jinggo “ dengan didampingi Angkat Buto dan Renggut Muko sebagai Patih, serta Dayun sebagai penasehatnya.
25.  Usai di nobatkan jadi AdiPati Belambangan “ Huru Bismo Minak Jinggo “  mengadakan ketemuan di Pasewagan Agung dengan para punggawa, tak lupa hadir sang ibu Kolonosasi, Ki Pamengger , Renggut Muko, Angkat Buto serta Dayun. Ki Pamengger berpesan kepada Minak Jinggo, tentang garis hidup bahwa kelak ia akan mati di tangan pemuda yang disebut sebagai Lentera tanpa penyangga, dengan menggunakan Wesi Kuning karena satu – satunya pemuda itulah yang bisa mengangkatnya, Wesi Kuning akan berubah menjadi Gada sebagai senjata yang sangat mematikan. Ki Pamengger menambahakan, kesaktian Minak Jinggo hendaklah di pergunakan untuk menjaga Belambangan dari ancaman musuh serta harus di gunakan untuk menolong orang dan melindungi demi kemakmuran rakyatnya.
26.  Minak Jinggo yang tampan,gagah berani itu dalam memerintah Belambangan begitu bijaksana, Arif, penolong, cerdas, serta sangat memihak kepada rakyat hingga ia begitu dekat dan dicintai rakyatnya. Tanah Belambangan menjadi subur, rakyat makmur, tenteram dan aman. Hutan, pantai, persawahan yang hijau royo – royo menjadi andalan penyangga ekonomi rakyat. Ratu Majapahit, Kencono Wungu menjuluki Belambangan sebagi lumbung pangan kerajaan Majapahit.






Episode 2
1.      Sementara di Bali, keadaan rakyat begitu menderita, sering terjadi perampokan, pembunuhan yang dilakukan oleh perampok laut disekitar pulau bali yang di pimpin Doraraja. Raja Klungkung, I Gusti Agung merasa kewalahan menghadapi ancaman ini, ia memerintahkan pengawalnya untuk minta tolong Minak Jinggo yang sakti namun penolong itu untuk menumpas pengacau ini. Raja Klungkung tahu jika Minak Jinggo masih lajang, maka ia janjikan bahwa jika Minak Jinggo bisa mengalahkan Doraraja, dua putri raja Ida Ayu Waito dan Ida Ayu Puyengan akan diserahkan sebagai istrinya, serta separuh dari kerajaan akan diberikan Minak Jinggo sebagai hadiahnya.
2.      Terpanggil hati Minak Jinggo untuk menolong Raja Klungkung. Dengan trumpahnya ia bisa berjalan di atas air laut. Dengan Gada Wesi Kuning di tangannya Minak Jinggo dengan gagh berani mulai membasmi bajak laut menumpas habis para pengacau pengikut Doraraja  dari laut hingga pesisir pantai. Doraraja yang hampir saja menguasai istana Raja Klungkung akhirnya mati dalam duel melawan Minak Jinggo.
3.      Sorak – sorai gembira bersuka cita rakyat Klungkung mengeluh – eluhkan kehebatan Minak Jinggo yang berhasil membunuh Doraraja yang di biadab itu. Sehari kemudian di istana Raja sebagai bukti janjinya, Igusti Agung menikahkan Minak Jinggo dengan Minak Jinggo dengan ke dua putrinya yaitu Waito dan Punyengan. Sang Raja berpesan kepada Minak Jinggo bahwa kesetiaan dan pengabdia kedua istrinya itu akan menambah kesaktian Minak Jinggo. Jika ia menyia – nyiakan meraka maka kesaktiannya akan hilang, Minak Jinggo menyetujui tapi Minak Jinggo menolak untuk menerima hadiah separuh wilayah kerajaan Klungkung yang telah dijanjinkan Raja.Minak Jinggo mengajukan permintaan kepada raja Klungkung yang sudah menjadi mertuanya itu agar kerajaan Klungkung, Belambangan, dan Kerajaan Maja Pahit menjadi saudara rukun saling membantu dan tidak ada peperangan.
4.      Minak Jinggo memboyong Ida ayu Waito dan Ida Ayu Puyengan ke Belambangan. Meraka hidup dengan kasih sayang, rukun dan saling mencintai,Minak jinggo didampingi istri – istrinya yang setia itu mengadakan tilik dusun mengajari bagai mana berternak dan bertani yang baik kepada rakyat Belambangan. Rakyat mengeluh – eluhkan dan menyambut dengan hangat dan selalu berharap untuk bertemu dan berdialog dengan mereka. Ini adalah kunci mengapa Minak Jinggo berhasil memimpin rakyatnya dan membawa Belambangan yang damai, tentram serta makmur.
5.      Minak Jinggo yang bijaksana itu, sebagai rasa hormat dan pengabdian pada majapahit, hasil panen yang melimpah pajak dan upeti blambangan selalu dikirim ke Majapahit tepat waktu bahkan dilebihkan dari ketentuan yang ditetapkan. Namun semua itu tidak sampai ke ratu kencono wungu melainkan dipakai sendiri oleh patih logender dan dibuat pesta pora oleh kedua putra kembarnya, layang seto dan layang kumitir, anjasmoro putrinya hanya diberi sisanya.
6.      Keberhasilan minak jinggo memimpin blambangan dan mampu merompas perompak doraja di klungkung bali terdengar di kerajaan majapahit, patih logender mulai timbul rasa iri dan dengkinya ia mulai membuat isu dan menghasut kencono wungu di depan ki ronggo wulung, minak koncar dan para punggowo. Logender mengatakan bahwa minak jinggo dengan kesaktianya itu, menjadi sombong dan tidak pernah menyerahkan upeti ke jinggo dengan kesaktianya itu, menjadi sombong dan tidak pernah menyerahkan upeti ke majapahit, bahkan ia akan merebut tahta kerajaan dan menagih janji akan memperistri kencono wungu.
7.      Ronggo wulung menjadi murka mendengar cerita logender, ia pamit kepada kencono wungu untuk menghajar minak jinggo atas tabiatnya itu. Begitu tiba di kadipaten istana blambangan, tanpa basa basi ronggo wulung langsung menghajar minak jinggo, marah dan memaki – makinya. Minak jinggo tidak melawan, akhirnya ia bertanya pada ronggo wulung apa yang terjadi. Ronggo wulung mengatakan bahwa atas laporan logender minak jinggo itu sombong, tidak menyerahkan upeti dan akan melawan majapahit serta menagih janji akan memperistri kencono wungu. Dengan sigapnya para pengawal utusan blambangan yang selalu mengantarkan upeti ke majapahit melaporkan kepada ronggo wulung bahwa blambangan selalu memberi upeti dan bahkan berlebihan, tapi sebelum ke ratu kencono wungu selalu dihadang patih logender karena patih logender sendiri yang akan menyerahkan ke gusti ratu kencono wungu.
8.      Mendengar cerita itu ki ronggo wulung menjadi malu dan murka ia menghunus keris, matanya melotot dan mukanya merah, ia ternyata termakan hasutan cerita bohong logender, ia melihat sendiri, begitu bijaksana, penyabar dan dicintai rakyatnya minak jinggo ini, tidak seperti yang diceritakan logender. Dikira murka kepada minak jinggo, para punggawa langsung berdiri mengikuti gerak minak jinggo yang juga berdiri dihadapan pamanya itu. Ki ronggo wulung berdiri tegak dengan keris di tanganya, tidak bersuara, ia akan marah kepada siapa, membunuh siapa atau bunuh dirikah untuk menebus kesalahan dan perilakunya yang yang tak pantas di depan minak jinggo dan rakyatnya. Semua orang terkejut, ternyata ki ronggo wulung mati berdiri, minak jinggo mengutus para punggawa untuk menyerahkan jasad ki ronggo wulung ke kencono wungu di majapahit.
9.      Usai menerima jasad ki ronggo wulung yang tidak ada luka sedikitpun, gundah hati kencono wungu mendengar hasutan – hasutan logender bahwa sesudah membunuh ki ronggo wulung minak jinggo akan membunuh yang lain. Kencono wungu dalam kesendirianya, ia sering melamun, di dalam doa dan memimpin ia diberi petunjuk oleh tuhan yang maha kuasa bahwa minak jinggo kelak akan mati ditangan pemuda yang disebut sebagai Lentera tanpa penyangga, pemuda inilah yang akan menduduki tahta majapahit. Dihadapan minak koncar dan logender mimpi tadi disampaikan oleh kencono wungu. Kencono wungu berjanji, jika kelak pemuda ini berhasil membunuh minak jingo, maka ia akan dijadikan suaminya dan menduduki tahta sebagai raja majapahit. Logender diperintahkan untuk mencari pemuda yang dimaksud , pucuk dicinta ulam pun tiba, piker logender. Akal busuknya mulai mengangankan bahwa anak – anaknyalah yang akan bias mengalahkan minak jingo dan menduduki tahta majapahit.
10.  Sementara itu, di tengah desa yang sunyi, dipadepokan palu ombo, seorang pemuda tampan bernama wulan sedang dilatih ilmu kanuragan oleh gurunya yang juga ayahnya sendiri yaitu ki ageng maudoro, ia pernah menjadi pelatih kanoragan dan siasat perang di kerajaan majapahit. Dengan cepat makin hari keterampilandan kegesitan dammar wulan beserta ilmu dari ayahnya ditrapkan. Ki Ageng Tunggul Manik memerintahkan anaknya agar ngenger untuk menjadi punggawa dan tentara Majapahit dan melaksanakan dengan sabar apapun perintah majikannya. Usai pamit pada ayahnya, Damar Wulan segera berangkat menuju Majapahit.
11.  Sebelum masuk pintu regol Majapahit , Damar Wulan dihadang oleh Pahit Logender, Layang Seto dan Kumitir. Akal busuk Logender muncul,ia menurut permintaan kedua anaknya agar Damar Wulan menjadi tukang rumput, membersihkan kandanmg dan merawat kuda mereka. Perlaku Layang Seto dan Kumitir begitu tidak manusiawi terhadap Damar Wulan, ia ditendang, dianiaya dan diberi makan dari sia-sia mereka. Damar Wulan begitu sabar menjalaninya , ia selalu teringat pesan-pesan ayahnya.
12.  Putri Logender, Anjasmoro merasa iba melihat Damar Wulan ,ia dengan tanpa sepengetahuan kakak-kakaknya Layang Seto dan kumitir, Sembuni-sembunyi mengirim makanan dan menolong Damar Wulan . Melihat ketampanan dan kesabaran Damar Wulan , Anjasmoro jatuh hati dan ingin menjadikan Damar Wulan suaminya. Tapi hati Damar Wulan tidak tergerak sedikitpun mendengar pengakuan Anjasmoro.
13.  Pada suatu saat ketika Anjasmoro mengirim makanan untuk Damar Wulan, ia ketahuan kakak-kakaknya Layang Seto dan Kumitir. Mereka marah dan menghajar Damar Wulan, Anjasmoro di hajar oleh kakaknya sendiri. Keesokan harinya,Logender,layang Seto dan Kumitir memergoki Anjasmoro membawa makanan lagi untuk Damar Wulan. Tidak pikir panjang, mereka kedua dihajar oleh Setpo dan Kumitir . Atas bujukan kedua Putranya itu Logender memenjarakan Anjasmoro dan Damar Wulan. Iba hati Damar Wulan melihat Anjasmoro yang mengalami nasib begini akibat dari menolongnya dan kesetiaanya.Damar Wulan pun menerima Anjasmoro sebagai istrinya  dengan hidup sengsara didalam penjara.
14.  Patih Logender memutar otak agar tidak di pecat oleh Ratu Kencono Wungu jika ia tak biasa mendapatkan pemuda yang diharapkan . Ia akan menyerahkan Damar Wulan ke Sang Ratu, ia berfikir dan yakin bahwa  Damar Wulan pemuda desa ini akan mati di tangan Minak Jinggo. Diajaklah Damar Wulan ke istana Ratu Kencono Wungu . Dihadapkan kepada Ratu yang didampingi  Minak Koncar , dan punggawa lainnya.
15.  Di hadapan Ratu Kencono Wungu, atas pertanyaannya ,pemuda desa itu menjawab bahwa ia bernama Damar Wulan berasal dari padepokan Palu Ombo. Putra dari Ki Ageng tunggul Manik. Ratu Kencono Wungu terkejut mendengar pengakuan Damar Wulan bahwa ia adalah pemuda yang muncul dalam mimpinya “ Lentera tanpa Penyangga “ . Kencono Wungu mengatakan  kepada Minak Koncar dan Logender, tentang pemuda itu, Minak Koncar pun menyarankan agar Damar Wulan diterima sebagai punggawa kerajaan , karena ia putra Ki Ageng Tunggul Manik yang pernah berjasa pada Majapahit. Bak di sambar petir, Logender tidak tahu jika Damar Wulan adalah pemuda yang dicari Kencono Wungu, ia kawatir jika Damar Wulan melaporkan kepada Kencono Wungu bahwa ia dianiaya dan dipenjara oleh Layang Seto dan kumitir  atas ijin dari Logender. Kencono Wungu mengutus Damar Wulan untuk membunuh Minak Jinggo, Adipati Belambangan.
16.  Sebelum menyanggupi perintah sang Ratu. Damar Wulan ingin tahu mengapa harus membunuh Minak Jinggo. Logender tanpa mintak ijin Kencono Wungu memfitnah dengan dengan cerita bohongnya kepada Damar Wulan tantang Minak Jinggo. Sama seperti yang diceritakannya kepada Ronggolawe. Minak Jinggo itu sakti, dengan kesaktiannya ia menjadi sombong, suka membunuh orang,tidak di sukai rakyatnya,pemerintahannya kacau, tidak pernah memberi upeti ke Majapahit,bahkan ia akan merebut tahta kerajaan dan memaksa Kencono Wungu menjadi istrinya. Mendengar cerita Logender, hati damar Wulan mendidih terdorong untuk menegakkan keadilan dan membasmi angkara murka , ia siap menyerbu Minak Jinggo.
17.  Otak busuk Logender mulai mencari cara mengelabuhi Minak Jinggo dan Damar Wulan. Logender datang lebih dulu ke Belambangan sebelum Damar Wulan tiba , sementa Layang seto dan Kumitir diminta menunggu di bukit Mrawan, untuk mencegat Damar Wulan dan merampas mahkota Minak Jinggo jika Damar Wulan menang dalam perang . Logender langsung masuk ke Kaputren Belambangan menemui Waito dan Puyengan kaget dan hampir tidak percaya jika suaminya yang baik itu tiba-tiba akan mencerainya . tanpa sepengetahuan Waito dan Puyengan , Logender meletakan keris Damar Wulan di bawah tempat istirahat mereka . Logender pamit dan menemui Minak Jinggo.
18.  Logender, meskipun sudah  memfitnah Ronggolawe dan menyebarkan isu serta mencemarkan nama baik Minak Jinggo, namun  dengan kesabarannya Minak Jinggo menerima Logender sebagai punggawa agung Majapahit. Logender mengarang cerita bohong lagi kepada Minak Jinggo bahwa ia menemukan Waito dan Puyengan bermain serong dengan seorang pemuda bernama Damar Wulan. Sebagai bukti ada keris Damar Wulan yang tertinggal di san . tanpa berfikir panjang , Minak Jinggo meloncat dengan kemarahannya ia menemuia Waito dan Puyengan , melihat ada keris Damar Wulan di bawah peristirahatan istrinya, semakin menjadi-jadi kemarahannya , dihajarlah kedua istrinya itu, dayun berusaha menyadarkan Minak Jinggo juga terkena tendangannya . penjelasan kedua istrinya tidak didengar lagi, dengan menghunus keris Minak Jinggo akan membunuh kedua istrinya itu . Akhirnya Waito dan Puyengan lari meninggalkan Kaputren Belambangan. Dayun menenangkan amukan Minak Jinggo. Logender tersenyum melihat tipu dayanya berhasil dan berkelit meninggalkan Minak Jinggo , dengan sembunyi-sembunyi.
19.  Setelah pamit pada sang Ratu dan Ki Ageng Tunggul Manik , dengan ditemani Sbdo Palon dan Noyo Genggong. Dalam perjalanan sebelum menghadap Minak Jinggo . Damar Wulan bertanya pada masyarakat Belambangan tentang tabiat dan pemerintahan Minak Jinggo , dari jawaban mereka yang jujur karena memang benar adanya , Belambangan sebagai lumbung pangan Majapahit, tanahnya subur rakyatnya makmur, Minak Jinggo sangat arif, Bijaksana,penolong,sangat dekat dengan rakyat dan patuh pada Ratu Kencono Wungu terbukti tidak pernah terlibat dalam mengirimkan upeti. Terkejut Damar Wulan mendengar  dan melihat dengan mata kepalanya sendiri begitu tentram,subur,makmur Belambangan dan mendengar  apa yang diceritakan masyarakat itu betul adanya, tapi mengapa cerita Logender itu berbeda.
20.  Sebagai kesatria , demi menjalankan tugas dan pengabdian pada negara, apapun yang terjadi Damar Wulan tetap menemui Minak Jinggo. Mendengar niat kedatangan Damar Wulan yang diutus Kencono Wungu,Minak Jinggo bangkit untuk mempertahankan harga dirinya, Duel maut di alun-alun terjadi, pertarungan antar kesatria yang seru dan mendebarkan, pukulan dan kesaktian Minak Jinggo membuat Damar Wulan pingsan lemas tak berdaya tergeletak di tanah , Minak Jinggo meninggalkannya begitu saja. Noyo Genggong , Sabdo palon serta Ki Ageng Tunggul Manik menghampiri tubuh Damar Wulan dan menjadikannya segar kembali, Pesan Tunggul Manik kepada anaknya, agar ia mengambil  Gada Wesi Kuning ,karena satu-satunya orang selain Minak Jinggo akan mati dengan senjata itu dan Kesaktiannya berkurang karena ia lupa telah menganiaya Waito dan Puyengan.
21.  Seperti orang linglung Minak Jinggo ditinggalkan Waito dan puyengan . pada saat Minak Jinggo tertidur, Damar Wulan berhasil mengambil senjata Gada Wesi Kuning.ketika Minak Jinggo dibangunkan Dayun dari tidurnya tiba-tiba muncul Damar Wulan persis berada di depannya dengan Gada Wesi Kuning di tangannya,murkalah Minak Jinggo menghajar Dmar Wulan, sekuat tenaganya dikerahkan , peperangan duel pun terjadi Damar Wulan memukulkan Gada Wesi Kuning ke tubuh Minak Jinggo. Amukan Minak Jinggo tidak sehebat sebelumnya, ia terjatuh dan menyadari ajalnya akan tiba. Gemetar tubuh Minak Jinggo, ia terkejut dan terperangah heran ada orang selain dirinya yang mampu mengangkat Gada Wesi Kuning. Ia jadi teringat pesan kakeknya Ki Pamenggar bahwa ia akan mati di tangan pemuda yang diibaratkan Lentera Tanpa Penyangga  yaitu Damar wulan,dan ingat pesan mertuanya I Gusti Agung   bahwa kesaktianya akan hilang jika menyia-nyiakan dan menganiaya Waito dan Puyengan.
22.  Sebaiknya kesatria Minak Jinggo menyadari akan garis hidupnya , ia berteriak memanggil Waito dan Puyengan serta punggawa lainya . di depan waito dan Puyengan , Minak Jinggo minta maaf. Renggut Muko Angkat, Buto dan Dayun menyaksikan permintaannya yang akan terakhir.Minak Jinggo minta agar Damar Wulan memukulkan Gada Wesi Kuning di pipi kanannya dan berpesan agar Damar Wulan melindungi Waito dan Puyengan , menyimpan mahkotanya,karena ia akan muksa serta minta agar hubungan antara Belambangan dan Majapahit tetap akrab dan damai. Dengan rasa berat hati dan terharu Damar Wulan memukulkan Gada Wesi Kuning ke pipi kanan Minak Jinggo, Minak Jinggo mati dengan tersenyum, segera mahkotanya di ambil oleh Damar Wulan ,dan dalam sekejap jasad Minak Jinggo hilang dan musnah.
23.  Rakyat Belambangan berduka-cita yang mendalam kehilangan pemimpinnya yang gagah berani,arif,dan bijaksana itu. Angkat Buto,Renggut Muko dan Dayun masih setia tatap berada di istana Kadipaten walaupun Minak Jinggo telah tiada. Waito dan Puyengan di ajak ke Majapahit menhadap Kencono Wungu oleh Damar Wulan dengan membawa mahkota Minak Jinggo diikuti Sabdo Palon dan Noyo Genggong, pada saat perjalanan meraka melintasi bukirt Mrawan , mereka dihadang oleh Logender dengan kedua anaknya Layang Seto dan Kumitir,mereka bertiga merampas Mahkota Minak Jinggo dan akan menghadapkan Waito dan Puyengan kepada Ratu Kencono Wungu  sebagai bukti bahwa Minak Jinggo telah mati dan kalah oleh Layang Seto dan Kumitir untuk mengelabuhi Kencono wungu . Hal ini adalah cara licik Logender . Damar Wulan, Sabdo palon dan Noyo Genggong terjatuh ke jurang dan berpura-pura mati. Seto dan Kumitir berteriak melihat Damar Wulan tergelantung di jurang , tempat ini hingga sekarang disebut Kumitir.
24.  Dengan pongahya Longende, layang Seto dan Kumitir membawa mahkota Minak Jinggo dan menyeret Waito dan Puyengan ke hadapan Ratu Kencono Wungu. Logender dengan   bohong dan liciknya bercerita kepada Ratu Kencono Wungu , bahwa Seto dan Kumitir berhasil membunuh Minak Jinggo, dan yang berhak menikahi Ratu Kenconop Wungu dan menduduki tahta Majapahit adalah kedua anaknya itu yang berpakaian rapi layaknya temanten dan siap dinikahi dan dinobatkan sebagai Raja .Kencono Wungu di dampingi Minak Koncar dan punggawa lainya terdiam sejenak, Kencono Wungu siap dan ia akan menepati janjinya.
25.  Pada saat yang bersamaan , tiba-tiba muncul Damar Wulan , Sabdo Palon dan Noyo Genggong menghadap Ratu Kencono Wungu. Terbelalak terkejut mata Logender,Layang Seto dan Kumitir melihat tiba-tiba muncul tiga orang yang dikira sudah mati di jurang bukit Kumitir,Mrawan. Suasana jadi kacau karena Logender dan kedua anaknya menendang dan mengusir Damar Wulan dan kedua abdinya untuk keluar istana . atas ijin Kencono Wungu , Minak Koncar menanyakan kedua belah Pihak apa yang terjadi . dengan berani dan lantang Waito dan Puyengan menceritakan yang sebenarnya , bahwa Damar Wulan yang behasil membunuh Minak Jinggo. Logender, Seto dan Kumitir merampas mahkota Minak Jinggo di bukit Mrawan . Geram hati Logender dan kedua anaknya menddengar kesaksian Waito dan Puyengan, mereka bertiga berteriak-teriak menyangkalnya.
26.  Untuk membuktikan siapa yang benar , Kencono Wungu membuat sayembara adu perang dalam lingkaran janur kuning. Siapa yang keluar dari lingkaran , baik itu Damar Wulan atau Seto dan kumitir berarti yang kalah dan berbohong dan dia harus dihukum serta diarak agar masyarakat tahu siapa-siapa orang pengecut dan pecundang . Gemetar dan pucat pasi muka Logender, Sto dan Kumitir mendengar hukuman yang akan diterima jika mereka kalah.
27.  Disaksikan Minak koncar , para punggawa dan masyarakat di alun-alun terbuka , di tengahnya terdapat lingkaran janur kuning . saatnya tiba pertarungan Damar Wulan melawan dua orang yakni Layang Seto dan Kumitir dipegang Damar Wulan dan dibenturkanlah kepala mereka . tubuh mereka terlempar keluar lingkaran janur kuning. Riuh…Sorak masyarakat yang menyaksikan pertarungan itu. Damar Wulan  membuktikan bahwa dialah yang berhasil membunuh Minak Jinggo. Ratu Kencono Wungu menepati janjinya. Damar Wulan diangkat menjadi Raja. Anjasmoro, Waito dan Puyengan hidup rukun di istana Raja Majapahit..









































LEGEND EPOS
Heroism Minak Jinggo
At the peak of Glory Blambangan
Retold by:
AEKANU Hariyono

Based on a handwritten manuscript ki darji, activist art resins ulan decade in the 60's
Story Minak Jinggo - Damar Wulan developed in 1681-1744 AD, at the time of Kartasura, located on fiber Kandha, a work is written as a kite Babat.Kisah picture of the state of Majapahit in the Queen Tribhuwana Tunggadewi Jaya Vishnu Ward rule.
However, as is the custom fairy tales in general, the story is a lot of experience in the development of our society, one of which is a version of the following story:
In the 15th century, the Majapahit control of the archipelago, with a strong navy, his powers include the Amuri adjacent to the West and Wari in the east, even Cempa Majapahit and Malacca incoming power. Glory of Majapahit was written by the professor in his State Prapanca Kertagama stanzas 13 and 14.
Majapahit was founded in 1292 AD, but Raden Wijaya Majapahit after the founder died in 1309 AD, Majapahit was led by the crown prince Jayanegara until 1328 AD Jayanegara not have the Majapahit prince led by Queen Tribhuwana Tunggadewi Jaya Vishnu Ward.
At that time, led Minak Blambangan Jinggo, territory covers Daha, Padang Lembada, Pabayeman, Gending, Lumajang, Pejarakan, Ketah and Sadeng. Minak Jinggo dengfan strong army, and wise leadership, the people prospered under Bannerman - Bannerman Blambangan, take the height of its power.

Drafting team:
Executive Editor: Prof.. Dr. Ayu Sutarto, MA
English Editor: Rachel Lovelock
Illustrator: Sulaeman
Dutch Editor: Robert wessing
Language Osing: Jaenuri
Dutch: Clemy
Java Language: Pardji Wijono
Secretary - Lay out: Hasan Basri
Story Editor: H.Sutejo Hanafi
H.Selamet Utomo
Artistic: Sahuni
Property: Setiawan Subhekti

LEGEND EPOS
Heroism Minak Jinggo
At the peak of Glory Blambangan
By:
AEKANU Hariyono
Episode 1
1. Once first on the tip of the island of Java there are a pair of hermit Ki Lempidi & Nyi Lempidi in Alas Purwo. Lama had no children, arrived - arrived there wisik if in old age because of the patience and always pray she will conceive and bear a son - a dashing and handsome man, his nature as Ki Lempidi, science - science is scaled on his son. The boy - boy was named Joko Marcuet.
2. Joko marcuet entrusted the care of Ki Festive Pamengger, smart and fast because ultimately accept science Festive Pemengger Ki Joko Marcuet ordered to be imprisoned. Apparently in the hermitage, he gets Wesi Yellow as a very powerful weapon that he put in his forehead (crown - the crown) also he gets wisik that although he sakti he will die from his own offspring if he do evil.
3. Joko Marcuet kelonosasi married to the granddaughter of the famous ki Festive Pamengger as ditelatah Blambangan elders who had helped Majapahit in maintaining external enemy attacks. Kelonosasi 7 months pregnant, Joko Marcuet remembered when he meditate and get wangsit that miracle and the death of his own son.
4. Alarmed Joko Marcuet heart to kill her unborn child. He commanded Lift Buto and grabs Muko to kill Kelonosasi in the woods.
5. Did not have the heart to kill innocent kelonosasi, Lift Buto and grabs Muko plan to restore kelonosasi Ki Joko Marcuet Pamengger without knowledge.
6. When it came before the story of Ki Pamengger grabs Muko and Lift Kelonosasi Buto about to be killed, lost patience Ki Pamengger. But the heart of Ki Pamengger so soft after the cantriknya reminded that this is a test only.
7. Finally Kelonosasi live with Ki Pamengger, then grabs Muko & Lift Buto facing Joko Marcuet and told that his wife has been murdered.
8. Kelonosasi gave birth to a son - handsome man named Bambang Minak. When he stepped on the boy grew into a smart kid, the Ki Pamengger education, science kanuragan it in practice. Bambang Minak who likes to wander the forest, the sea and the \ mountain, he changed the name of Ricardo Umbaran.
9. While Joko Marcuet with yellow Wesi that make it powerful, it grew into violent temper, even when controlled Blambangan Majapahit he did not want to face, even when he does not want to master Blambangan face Majapahit, even persecute and torture envoy Majapahit. Of his power, and horns from his head issued a roar like a wild buffalo, named Kebo Marcuet society.
10. Seeing gelatin Marcuet harmful Kebo Majapahit, Kencono Wungu hold a hearing about the contest, was present at the hearing Patih Logender, Minak Koncar, Ki Ronggo Wulung, Kencono Wungu reaffirmed that anyone can beat Kebo Marcuet, if he is male - boys will be made in the husband and was given land in the eastern end of Java.
11. At Joko Umbaran hunting jungle, he heard that there was competition in Majapahit, for subduing Kebo Marcuet. Unbeknownst Kelonosasi and Pamengger Ki Joko Umbaran went to Majapahit.
12. At the time of trial, Joko Umbaran apply for contest participants. Trial participants greatly underestimated the fate Joko Umbaran yet a teenager, his clothes look of the village may not be able to mengalahakan Joko Marcuet. Joko Umbaran tortured by guards Majapahit and expelled to return home, but he remained adamant even almost all the guards can be defeated.
13. Minak Koncar and Ki Ronggo Wulung members proposed permit to the queen Kencono Wungu that Joko Umbaran given the opportunity to participate in this contest, because this kid has the courage and determination of steady.
14. During 9 days Kelonosasi da Ki Pamengger waited anxiously careful because Joko Umbaran not returning from a trip. When they are both brooding arrived - suddenly appeared Joko Umbaran and said that he confronts the new queen of the Majapahit Kencono Wungu and he received to join the competition that will crush the evil Kebo Marcuet.Kelonosasi cry heard her story, he knew that his son was a child it was not ynag would probably beat magic Kebo Marcuet is none other than his own father.
15. After consulted between Ki Pamengger and Kelonosasi, Joko Umbaran finally allowed to attend the contest. Ki Pamengger members Eluk Limo kris (dagger five arch) To Joko Umbaran advised that the keris is not given to others, because this keris which will make him stronger. After bypassed three times Umbaran by Joko Joko Umbaran Kelonosasi then leave and go to Kebo Marcuet.
16. Before leaving Joko Umbaran leave flowers and told her mother, that if the plant is wilted or dead flowers is a sign he is dead or lost the war, but if the interest is still fresh and the They then he will win in the battle against Kebo Marcuet.
17. In this way a seeker met Joko Umbaran Legen (penderes aren). Thirst and see penderes named Dayun a polite, giving Kris Ki Pamengger entrusted to Dayun just to replace just a drink. Dating two guys are so familiar, having heard Joko Umbaran intentions against Kebo Marcuet the magic that Dayun feel terpenjarat and wanted to accompany Joko Umbaran.
18. Joko Umbaran facing Kebo Marcuet and said his desire to join the competition. Kebo Marcuet greatly underestimated Umbaran Joko still looks childish - infantile it is impossible to beat. War, agility Joko Umbaran not compensate Kebo Marcuet fury. And finally, Joko Umbaran slammed fell unconscious to the ground helpless and abandoned at the square - square by Kebo Marcuet.
19. Joko Umbaran Kelonosasi hugging the limp body on the square - square. Ki Joko Umbaran Pamengger approached the unconscious, with his power he woke Joko Umbaran make it fresh again.
20. Heart could not bear to see her grandson become Pamengger Ki Moon - bulannan Kebo Marcuet the duel, ultimately Ki Joko Umbaran Pamengger advised that the war had to jump into the back of Kebo Marcuet to repeal Wesi Yellow crown - his head and slapped her right cheek Kebo Marcuet, because that is where his weakness.
21. Hearing the advice Ki Pamengger, after saying goodbye to her mother, Joko Umbaran challenging duel against Kebo Marcuet again. Instructions grandfather who had been considered to apply his father was in the war. When Kebo Marcuet fell limp due on his right cheek slap and due to yellow Wesi been successfully revoked by Joko Umbaran of the crown - his head. Kebo Marcuet moaning in pain and was amazed by the boy faced.
22. At that Ki Pamengger him, he reminded Kebo Marcuet body, that his death at the hands of his own descendants. At the same time grabs Muko and Lift Buto also told kebo Marcuet, that Kelonosasi who was pregnant that eventually gave birth to a son - this man is not really dead they kill.
23. Kebo Marcuet crying repent and apologize to his wife Kelonosasi, Ki Pamengger, Lift Buto, grabs Muko and his son Joko Umbaran. To redeem kesalahanya he was ready to die and his body enters Joko Umbaran. Joko Umbaran know that now that Ki Pamengger that had been mistaken for his father but it was his grandfather.
24. Mortality and morbidity Joko Kebo Marcuet Umbaran heard at work Majapahit and across the country. Kencono Wungu sent Ronggo Ki Joko Umbaran Wulung to come. Joko Umbaran who accompanied Ki Pamengger, Kelonosasi, Force Buto, grabs Muko and Dayun tell ikwal of wars duel. On orders Kencono Wungu in exchange for supernatural power, courage and keberasilannya Joko Umbaran kill Kebo Marcuet, then Joko Umbaran was appointed as Adi Pati Belambangan with a new name "Huru Bismo Minak Jinggo" Lift accompanied Buto and grabs Muko as his prime minister, as well as advisors Dayun .
25. After Duke finished in nobatkan Belambangan "Huru Bismo Minak Jinggo" meet held at the Great Pasewagan with the retainer, do not forget to attend the mother Kolonosasi, Ki Pamengger, grabs Muko, Lift Buto and Dayun. Ki Pamengger advised Minak Jinggo, about the life line that one day he will die at the hands of young men known as the Lantern without a buffer, using the Yellow Wesi for one - that's the only boy who could lift, Yellow Wesi will turn into Gada as a deadly weapon . Ki Pamengger adding, magic Minak Jinggo let in use to keep Belambangan of enemy threat and must be used to help people and protect the well being of its people.
26. Minak Jinggo handsome, brave in Belambangan ruled so wisely, Arif, helpers, intelligent, and very partial to people until he was so close and loved people. Belambangan into fertile soil, the people prosperous, peaceful and safe. Forests, beaches, green rice fields royo - royo a mainstay of the economic support of the people. Queen of Majapahit, Kencono Wungu dub Belambangan As with barns Majapahit kingdom.

Episode 2
1. While in Bali, the people of the state suffer so much, frequent robberies, murders committed by robbers sea around the island of Bali which led Doraraja. King of Klungkung, I Gusti Agung feel overwhelmed by this threat, he ordered his guards to ask Minak Jinggo a powerful yet helper to quell these buggers. King of Klungkung know if Minak Jinggo still single, he promised that if Minak Jinggo beat Doraraja, two princess Ida and Ida Ayu Ayu Waito Puyengan will be submitted as a wife, as well as half of the kingdom will be given as a reward Minak Jinggo.
2. Called Minak Jinggo heart to help the King of Klungkung. With trumpahnya he could walk on water. With Yellow Wesi Gada in his hands Minak Jinggo with gagh dare start combat pirates crush out the vandals followers Doraraja from sea to coast. Doraraja which almost mastered the palace of the King of Klungkung eventually die in a duel against Minak Jinggo.
3. Cheers - cheers happily rejoice Klungkung people complaining - eluhkan greatness Minak Jinggo who kills Doraraja that savages. A day later at the court of King as proof of his promise, Igusti Supreme married Minak Jinggo with Minak Jinggo with the two daughters are Waito and Punyengan. The King told the Minak Jinggo that loyalty and pengabdia two wives that will add magic Minak Jinggo. If he wasted - wasted meraka the miracle will be lost, Minak Jinggo approved but Minak Jinggo refused to accept the gift half the Klungkung kingdom has dijanjinkan Raja.Minak Jinggo request to the king of Klungkung which had become law so that the kingdom of Klungkung, Belambangan, and the Kingdom Maja Bitter become harmonious sisters help each other and there is no war.
4. Minak Jinggo brought Ida and Ida Ayu ayu Waito Puyengan to Belambangan. Meraka live with love, peace and love, Minak Jinggo accompanied by his wife - his faithful wife was held to teach the village look like where raising and farming is good for the people Belambangan. People complain - eluhkan and welcomed warmly and always look forward to meet and dialogue with them. This is the key to why Minak Jinggo successfully led his people and brought Belambangan peaceful, peaceful and prosperous.
5. Minak Jinggo wise that, as a courtesy, and dedication majapahit, bountiful harvests taxes and tribute to Majapahit Blambangan always delivered on time and even exaggeration of the conditions set forth. But all was not up to the queen Kencono Wungu worn alone but by the governor logender and debauchery made by the two twin sons, kites and kite kumitir seto, Anjasmoro daughter just given rest.
6. Minak Jinggo success and be able to lead Blambangan merompas doraja pirates in klungkung bali Majapahit kingdom heard, duke logender nascent envy and dengkinya he started making issues and instigate Kencono Wungu ahead ki Ronggo wulung, Minak Koncar and punggowo. Logender said kesaktianya Minak Jinggo with it, became arrogant and never give up tribute to kesaktianya Jinggo with it, became arrogant and never give up tribute to Majapahit, even he would seize the throne and promised to marry Kencono charge Wungu.
7. Ronggo wulung logender be angry to hear the story, he said goodbye to Kencono Minak Jinggo Wungu to beat the temperament that. Once arrived at the palace Blambangan duchy, with no strings attached Ronggo direct wulung beat Minak Jinggo, angry and cursing - she swore. Minak Jinggo not fight, he finally asked Ronggo wulung what happened. Ronggo wulung said that the report logender Minak Jinggo was arrogant, did not give up and will fight majapahit tribute and collect promise to marry Kencono Wungu. With the guards sigapnya Blambangan messengers who always deliver tribute to Majapahit reported to Ronggo wulung that Blambangan always give tribute and even excessive, but before the queen Kencono Wungu always blocked because duke duke logender logender will personally deliver to the queen gusti Kencono Wungu.
8. Hearing stories ki Ronggo wulung be embarrassed and angry he drew his dagger, his eyes bulging and his face was red, he apparently ingested incitement logender hoax, he saw himself, so thoughtful, patient and lovable people Minak Jinggo this, not as told logender. Thought to be angry with Minak Jinggo, the retainer directly follow the motion Minak Jinggo stand that also stand before pamanya it. Ki Ronggo wulung standing with dagger in his hand, did not speak, he would be angry at anyone, kill anyone or commit dirikah to make amends and behavior that is unacceptable in front Minak Jinggo and its people. Everyone was surprised, turns up dead wulung Ronggo ki, Minak Jinggo sent his courtier to give body ki Ronggo wulung to Kencono Wungu in Majapahit.
9. After receiving the bodies Ki Ronggo wulung were no injuries at all, depressed heart Kencono Wungu hear sedition - agitation logender that after killing ki Ronggo wulung Minak Jinggo will kill the other. Kencono Wungu in kesendirianya, he often daydreaming, lead in prayer and he was given instructions by an omnipotent god that someday will die Minak Jinggo hands of young men known as the Lantern without support, the youth is what will occupy the throne of Majapahit. Before Minak Koncar and logender the dream presented by Kencono Wungu. Kencono Wungu promise, if one day this young man managed to kill Minak Jingo, then he would be her husband and the throne as king of Majapahit. Logender ordered to find the young man in question, shoots beloved side dish arrived, logender piker. Reason rotten start dreaming that children - his daughter to be biased beat Minak Jingo and Majapahit throne.
10. Meanwhile, in the middle of a deserted village, dipadepokan hammer Ombo, a handsome young man named Wulan being trained science teacher kanuragan by his own father who is also the ki ageng maudoro, he coached kanoragan and tactics of war in the kingdom of Majapahit. Rapidly increasing day keterampilandan agility resins and their knowledge of his father's quarterly ditrapkan. Ki Ageng stumps Manik ordered his son to be retainer in order ngenger and Majapahit troops and patiently execute any command master. After saying goodbye to his father, Damar Wulan immediately went to Majapahit.
11. Before entering the door regol Majapahit, Damar Wulan blocked by Bitter Logender, Layang Seto and Kumitir. Reason Logender foul up, he did request that his two children Damar Wulan become a lawn, cleaning and caring for their horses kandanmg. Perlaku Layang Seto and Kumitir so inhumane to Damar Wulan, he was kicked, beaten and fed from their futile. Damar Wulan so patient through it, he always remembered his father's message.
12. Princess Logender, Anjasmoro felt pity to see Damar Wulan, he was without the knowledge of his older brothers and kumitir Layang Seto, Sembuni-hide send food and aid Damar Wulan. Seeing his good looks and patience Damar Wulan, Anjasmoro fall in love and want to make Damar Wulan husband. But be unmoved Damar Wulan Anjasmoro hear confessions.
13. At a time when Anjasmoro send food to Damar Wulan, he discovered his brothers Layang Seto and Kumitir. They were angry and beat Damar Wulan, Anjasmoro in beat by her own brother. The next day, Logender, Seto overpass and caught Kumitir Anjasmoro bring more food to Damar Wulan. Not thinking, they both got beat by Setpo and Kumitir. Top persuasion Logender second son was imprisoned Anjasmoro and Damar Wulan. Iba heart Damar Wulan see Anjasmoro who suffer the consequences of this way to help him and Wulan kesetiaanya.Damar Anjasmoro as his wife had received a miserable life in prison.
14. Patih Logender play in the brain that are not fired by the Queen Kencono Wungu unusual if he did not get the expected youth. He will submit Damar Wulan to the Queen, he thinks and believes that Damar Wulan village youth will die at the hands of Minak Jinggo. Diajaklah Damar Wulan to Kencono Wungu Queen's castle. Faced to the Queen, accompanied by Minak Koncar, and other retainer.
15. In the presence of the Queen Kencono Wungu, the question, the village youth replied that he named Damar Wulan from Palu hermitage Ombo. The son of Ki Ageng Manik stump. Queen Kencono Wungu Damar Wulan surprised to hear confession that he is a young man who appears in his dreams "without Buffer Lantern". Kencono Wungu told Minak Koncar and Logender, about the young man, Minak Koncar also suggested that Damar Wulan accepted as a royal courtier, as his son Manik Ki Ageng stumps that had contributed to the Majapahit. Bak in sambar lightning, Logender not know if Damar Wulan is a young man who sought Kencono Wungu, she worried if Damar Wulan reported to Kencono Wungu that he was persecuted and imprisoned by the Layang Seto and kumitir the permission of Logender. Kencono Wungu Damar Wulan sent to kill Minak Jinggo, Duke Belambangan.
16. Before the agreed order of the Queen. Damar Wulan wanted to know why it had to kill Minak Jinggo. Logender without permission Kencono MINTAK Wungu slander with the story of a lie told Damar Wulan Minak Jinggo challenge. Just as he told Ronggolawe. Minak Jinggo was magic, with his power he became arrogant, likes to kill people, not like the people, the government screwed up, never give tribute to Majapahit, even he would seize the throne and forced Kencono Wungu be his wife. Hearing stories Logender, Wulan boiling resin hearts compelled to uphold justice and eradicate insolence, he was ready to invade Minak Jinggo.
17. Brain rot Logender began looking for ways to fool Minak Jinggo and Damar Wulan. Logender came first to arrive Belambangan before Damar Wulan, sementa Layang seto and Kumitir Mrawan asked to wait in the hills, to intercept and seize the crown Damar Wulan Minak Jinggo if Damar Wulan win the war. Logender straight into Kaputren Belambangan meet Waito and Puyengan shocked and almost did not believe her good it will suddenly mencerainya. unbeknownst Waito and Puyengan, Damar Wulan Logender dagger laying down their resting place. Logender goodbye and see Minak Jinggo.
18. Logender, despite Ronggolawe and spread rumors and slander and defame Minak Jinggo, but with patience Minak Jinggo accept the courtier Logender glorious Majapahit. Logender another hoax concocted to Minak Jinggo that he found Waito and Puyengan play an affair with a young man named Damar Wulan. As evidence of kris Damar Wulan left in san. without thinking long, Minak Jinggo jumping with anger he menemuia Waito and Puyengan, Damar Wulan see a dagger under her rest, intensified anger, dihajarlah both his wife, tried to resuscitate Minak Dayun Jinggo also hit his shot. The second explanation she no longer heard, the Minak Jinggo drew his dagger to kill both his wife. Finally Waito and fled Puyengan Kaputren Belambangan. Dayun Minak Jinggo soothing tantrums. Logender managed to smile at the tricks and dodges left Minak Jinggo, by stealth.
19. After saying goodbye to the Queen and Ki Ageng stumps Manik, accompanied Sbdo Palon and Noyo Genggong. On the way before facing Minak Jinggo. Damar Wulan asked about the nature of society and government Belambangan Minak Jinggo, from their honest answers because it is true, as the barns Belambangan Majapahit, the land is fertile its people prosperous, Minak Jinggo very wise, wise helper, very close to the people and obedient to the Queen proved Kencono Wungu never involved in sending tribute. Damar Wulan surprised to hear and see with his own eyes so peaceful, lush, prosperous Belambangan and hear what the public is told it really is, but why it Logender different story.
20. As a knight, for the sake of duty and devotion to the nation, whatever happens, Damar Wulan still see Minak Jinggo. Hearing the arrival of Damar Wulan intentions are sent Kencono Wungu, Minak Jinggo rise to maintain his dignity, Duel death occurred in the square, an exciting battle between knights and thrilling, punch and magic Minak Jinggo make Damar Wulan faint limp helplessly lying on the ground, Minak Jinggo leave it alone. Noyo Genggong, Sabdo Palon and Ki Ageng stumps Manik Damar Wulan went to the body and make it fresh again, Manik stumps message to his son, so he took the Yellow Wesi Gada, because the only person besides Minak Jinggo will die with a weapon and his power diminished because he forget the persecuted Waito and Puyengan.
21. Minak dazed and puyengan Waito Jinggo abandoned. when Minak Jinggo asleep, Damar Wulan managed to take the weapon Gada Wesi Kuning.ketika Minak Jinggo Dayun woken from his sleep suddenly appeared Damar Wulan right in front of her with his hands Yellow Wesi Gada, beat Dmar murkalah Minak Jinggo Wulan, strong energy deployed, wars duel ensued Damar Wulan banged Gada Wesi Yellow to Minak Jinggo body. Tantrums Minak Jinggo not as good as before, he fell and realized his end will come. Jinggo Minak body trembling, he was shocked and flabbergasted surprised no one other than himself who could lift the Yellow Wesi Gada. He remembered his grandfather Ki Pamenggar message that he would die at the hands of the young man who likened Lantern Without Buffer is Damar Wulan, and remember the message I Gusti Agung law that will be lost if kesaktianya wasted and abused Waito and Puyengan.
22. Should knight Minak Jinggo aware of his line, he shouted Waito and Puyengan and other retainer. in front waito and Puyengan, Minak Jinggo apologize. Muko grabs Lift, Buto and demand to be watched Dayun terakhir.Minak Jinggo ask that Damar Wulan banged Wesi Gada in his right cheek and Yellow advised that Damar Wulan protect Waito and Puyengan, save his crown, because he will muksa and requested that the relationship between Belambangan and Majapahit remains familiar and peaceful. With a heavy heart and a sense of Damar Wulan moved Gada Wesi Yellow banged into the right cheek Minak Jinggo, Minak Jinggo die with a smile, crown immediately taken by Damar Wulan, and in an instant the body Minak Jinggo lost and destroyed.
23. People Belambangan deep grieve the loss of their leaders brave, wise, and wise. Lift Buto, grabs Muko and Dayun still faithful face in the Duchy court despite Minak Jinggo gone. Waito and were invited to the Majapahit Puyengan menhadap Kencono Wungu by Damar Wulan with a crown Minak Jinggo followed Sabdo Palon and Noyo Genggong, when traveling across bukirt meraka Mrawan, they were confronted by the two sons Logender Layang Seto and Kumitir, the three robbed the Crown Minak Jinggo and would present to the Queen Waito and Puyengan Kencono Wungu as evidence that Minak Jinggo dead and defeated by Layang Seto and Kumitir to fool Kencono Wungu. This is a sneaky way Logender. Damar Wulan, Noyo Genggong Sabdo Palon and fell into the gorge and pretend to be dead. Seto and shouting Kumitir see Damar Wulan tergelantung in the gap, this place until now called Kumitir.
24. With pongahya Longende, Seto overpass and take the crown Minak Kumitir Jinggo and Waito and dragged before the Queen Kencono Puyengan Wungu. Logender with telling a lie and cunning Queen Kencono Wungu, that Seto and killed Minak Kumitir Jinggo, and the right to marry the Queen Kenconop Wungu and Majapahit throne is the second son who dressed like a bride and ready to be married and crowned as King. Kencono Wungu accompanied Minak Koncar and other courtier paused, Kencono Wungu ready and he will keep his promise.
25. At the same time, suddenly appeared Damar Wulan, Sabdo Palon and Noyo Genggong facing Queen Kencono Wungu. Logender startled eyes widened, Layang Seto and Kumitir look suddenly appeared three people thought dead in the ravine hill Kumitir, Mrawan. The atmosphere is so messed up because Logender and two children kick and drove Damar Wulan and his servant to leave palace. Kencono permission Wungu, Minak Koncar asked both Parties what happened. boldly and loudly Waito and Puyengan tell the truth, that Damar Wulan a behasil kill Minak Jinggo. Logender, Seto and seize the crown Kumitir Minak Mrawan Jinggo on the hill. Infuriated Logender hearts and two children menddengar Waito and Puyengan testimony, three of them screaming denied.
26. To prove who is right, Kencono Wungu making contest circles fighting wars in yellow coconut. Who is out of the circle, be it Damar Wulan or Seto and kumitir means a lost and lied and he should be punished and the parade that people know who-who the cowards and losers. Shaking and pale face Logender, Sto and Kumitir hear penalties will be accepted if they lose.
27. Witnessed Minak Koncar, the retainer and the community in an open square, in the center there is a circle of yellow coconut. Damar Wulan time comes the fight against two of the Layang Seto and Kumitir held Damar Wulan and dibenturkanlah their heads. their bodies thrown out of the circle of yellow coconut. Boisterous ... Sorak people watching the fight. Damar Wulan prove that it was he who had killed Minak Jinggo. Queen Kencono Wungu promises. Damar Wulan anointed King.
Anjasmoro, Puyengan Waito and live peacefully in the palace of the King of Majapahit ..

Tidak ada komentar: