LEGENDA
EPOS
KEPAHLAWANAN
MINAK JINGGO
Di
Puncak Kejayaan Blambangan
Diceritakan
kembali oleh :
AEKANU
HARIYONO
Berdasarkan
naskah tulisan tangan ki darji, penggiat seni dammar ulan decade tahun 60-an
Kisah Minak Jinggo – Damar Wulan disusun tahun 1681-1744
M, pada zaman Kartasura, terdapat pada serat Kandha, sebuah karya Layang
Babat.Kisah ini ditulis sebagai gambaran keadaan Majapahit pada masa Ratu
Tribhuwana Tunggadewi Jaya Wisnu Wardhani memerintah.
Namun seperti kebiasaan dongeng pada umumnya, cerita
ini banyak mengalami perkembangan di masyarakat kita, satu diantaranya adalah
versi cerita berikut ini :
Pada abad 15, Majapahit menguasai Nusantara, dengan
angkatan lautnya yang kuat, kekuasaannya meliputi Amuri disebelah Barat dan
Wari di sebelah Timur, bahkan Cempa dan Malaka masuk kekuasaan Majapahit.
Kejayaan Majapahit ditulis oleh Empu Prapanca dalam buku Negara Kertagama pupuh
13 dan 14.
Majapahit berdiri pada tahun 1292 M, namun Raden Wijaya
sang pendiri Majapahit setelah mangkat tahun 1309 M, majapahit dipimpin oleh
putra mahkota yaitu Jayanegara sampai tahun 1328 M. Jayanegara tidak mempunyai
putra mahkota maka Majapahit dipimpin
oleh Ratu Tribhuwana Tunggadewi Jaya Wisnu Wardhani.
Pada saat itu, Blambangan yang
dipimpin Minak Jinggo, wilayah kekuasaannya meliputi Daha, Padang Lembada,
Pabayeman, Gending, Lumajang, Pejarakan, Ketah dan Sadeng. Minak Jinggo dengfan
bala tentaranya yang kuat, serta kepemimpinannya yang bijaksana, rakyatnya
menjadi makmur dibawah Panji – Panji Blambangan, membawanya pada puncak
kejayaannya.
Tim
penyusun :
Executive
Editor : Prof. Dr. Ayu Sutarto, MA
Editor
Bahasa Inggris : Rachel Lovelock
Illustrator : Sulaeman
Editor
Bahasa Belanda : Robert Wessing
Bahasa
Osing : Jaenuri
Bahasa
Belanda : Clemy
Bahasa
Jawa : Pardji Wijono
Sekretaris
– Lay out : Hasan Basri
Editor
Cerita : H.Sutejo Hanafi
H.Selamet Utomo
Artistik : Sahuni
Properti : Setiawan Subhekti
LEGENDA
EPOS
KEPAHLAWANAN
MINAK JINGGO
Di
Puncak Kejayaan Blambangan
Oleh
:
AEKANU
HARIYONO
Episode 1
1.
Alkisah dahulu di ujung pulau jawa ini
ada sepasang pertapa Ki Lempidi &
Nyi Lempidi di Alas Purwo. Lama tidak punya anak, tiba – tiba ada wisik jika di
usia yang sudah tua itu karena kesabaran & selalu berdo’a ia akan
mengandung dan melahirkan seorang anak laki – laki yang gagah & tampan,
tabiatnya seperti Ki Lempidi, ilmu – ilmunya di turunkan pada anaknya itu,.
Anak laki – laki itu diberi nama Joko Marcuet.
2.
Joko marcuet dititipkan untuk diasuh oleh
Ki Ajar Pamengger, akhirnya karena cerdas & cepat menerima ilmu Ki Ajar
Pemengger, Joko Marcuet diperintah untuk bertapa. Ternyata dalam pertapaannya,
ia mendapatkan Wesi Kuning sebagai
senjata yang sangat ampuh yang ia letakan di keningnya ( ubun – ubun ) juga ia
mendapatkan wisik bahwa meskipun ia sakti ia akan mati dari keturunan-nya
sendiri jika ia berbuat jahat.
3.
Joko Marcuet dinikahkan dengan
kelonosasi yakni cucu ki Ajar Pamengger yang terkenal sebagai sesepuh ditelatah
blambangan yang pernah membantu Majapahit dalam mempertahankan serangan musuh
dari luar. Kelonosasi hamil 7 bulan, Joko Marcuet teringat saat ia bertapa dan
mendapatkan wangsit bahwa kesaktiannya dan matinya dari anaknya sendiri.
4.
Gusar hati Joko Marcuet ingin membunuh
anak yang dikandung istrinya. Ia perintahkan Angkat Buto dan Renggut Muko untuk
membunuh Kelonosasi di hutan.
5.
Tidak tega untuk membunuh kelonosasi
yang tak berdosa, Angkat Buto dan Renggut Muko merencanakan mengembalikan
kelonosasi kepada Ki Pamengger tanpa pengetahuan Joko Marcuet.
6.
Ketika tiba dihadapan Ki Pamengger
dengan cerita dari Renggut Muko dan Angkat Buto mengenai Kelonosasi yang akan
dibunuh, hilang kesabaran Ki Pamengger. Namun hati Ki Pamengger jadi lunak
setelah di ingatkan oleh cantriknya bahwa ini adalah ujian semata.
7.
Akhirnya Kelonosasi tinggal bersama Ki
Pamengger, setelah itu Renggut Muko & Angkat Buto menghadap Joko Marcuet
dan menceritakan bahwa istrinya sudah dibunuh.
8.
Kelonosasi melahirkan seorang anak laki
– laki tampan di beri nama Bambang Minak. Ketika menginjak bocah ia tumbuh
menjadi anak cerdas, atas didikan Ki Pamengger, ia di latih ilmu kanuragan.
Bambang Minak yang suka mengembara dihutan, di laut dan \gunung, ia diganti
nama Joko Umbaran.
9.
Sementara Joko Marcuet dengan Wesi Kuningnya yang membuat ia sakti
itu, tabiatnya bertambah menjadi beringas, bahkan ketika menguasai blambangan
ia tidak mau menghadapi Majapahit, bahkan ketika menguasai blambangan ia tidak
mau menghadapi Majapahit, bahkan menganiaya dan menyiksa utusan Majapahit. Dari
kesaktiannya, dari kepalanya mengeluarkan tanduk dan aumannya yang seperti
kerbau liar, masyarakat menamainya Kebo Marcuet.
10.
Melihat gelatin Kebo Marcuet yang
membahayakan Majapahit, Kencono Wungu mengadakan sidang tentang sayembara,
hadir di persidangan Patih Logender, Minak Koncar, Ki Ronggo Wulung, Kencono
Wungu menegaskan lagi bahwa siapapun yang bisa mengalahkan Kebo Marcuet, jika
ia laki – laki akan di jadikan suami dan di beri tanah di wilayah ujung timur
Jawa.
11.
Pada saat Joko Umbaran berburu dihutan,
ia mendengar bahwa ada sayembara di Majapahit, untuk menundukan Kebo Marcuet.
Tanpa sepengetahuan Kelonosasi dan Ki Pamengger, Joko Umbaran pergi ke
Majapahit.
12.
Pada saat persidangan, Joko Umbaran
melamar sebagai peserta sayembara. Peserta sidang sangat meremehkan Joko
Umbaran yang nasih belum menginjak remaja, pakaiannya terlihat dari desa tidak
mungkin akan bisa mengalahakan Joko Marcuet. Joko Umbaran disiksa oleh pengawal
Majapahit dan di usir untuk pulang, namun ia tetap bersikukuh bahkan hampir
semua pengawal bisa dikalahkan.
13.
Minak Koncar dan Ki Ronggo Wulung member
usulan ijin kepada ratu Kencono Wungu agar Joko Umbaran di beri kesempatan
untuk mengikuti sayembara ini, karena anak ini mempunyai keberanian dan
keteguhan hati yang mantap.
14.
Selama 9 hari Kelonosasi da Ki Pamengger
menunggu dengan hati cemas karena Joko Umbaran tidak pulang dari
pengembaraannya. Saat mereka berdua merenung tiba – tiba muncul Joko Umbaran
dan menyampaikan bahwa ia baru menghadapkan Ratu Kencono Wungu di Majapahit dan
ia terima untuk mengikuti sayembara yang akan menumpas kejahatan Kebo
Marcuet.Kelonosasi menangis mendengar cerita anaknya itu, ia tahu bahwa anaknya
ynag masih bocah itu tidak akan mungkin bisa mengalahkan kesaktian Kebo Marcuet
yang tak lain adalah ayahnya sendiri.
15.
Usai berembug antara Ki Pamengger dan
Kelonosasi, akhirnya mengijinkan Joko Umbaran Untuk mengikuti sayembara itu. Ki
Pamengger member keris Eluk Limo ( keris lima lengkung ) Kepada Joko Umbaran
berpesan agar keris ini jangan diberikan orang lain, karena keris ini yang akan
membuat dirinya kuat. Usai dilangkahi tiga kali Joko Umbaran oleh Kelonosasi
maka Joko Umbaran pamit dan pergi menemui Kebo Marcuet.
16.
Sebelum berangkat Joko Umbaran
meninggalkan tanaman bunga dan berpesan pada ibunya, bahwa jika tanaman bunga
ini layu atau mati itu tandanya ia mati atau kalah dalam perang, tapi jika
bunga itu tetap segar dan meraka maka dirinya akan menang dalam peperangan
melawan Kebo Marcuet.
17.
Didalam perjalanan Joko Umbaran bertemu
seorang pencari Legen ( penderes aren ). Karena kehausan dan melihat penderes
yang bernama Dayun yang sopan itu, keris pemberian Ki Pamengger dititipkan
kepada Dayun hanya untuk ganti sekedar minum. Pertemanan dua orang ini begitu
akrab, setelah mendengar niat Joko Umbaran melawan Kebo Marcuet yang sakti itu,
Dayun merasa terpenjarat dan ingin menemani Joko Umbaran.
18.
Joko Umbaran menghadap Kebo Marcuet dan
mengatakan keinginannya untuk mengikuti sayembara. Kebo Marcuet sangat
meremehkan Joko Umbaran yang masih kelihatan kekanak – kanakan itu tidak mungkin
bisa mengalahkannya. Peperangan terjadi, kegesitan Joko Umbaran belum
mengimbangi keberingasan Kebo Marcuet. Dan akhirnya, Joko Umbaran dibanting ke
tanah terjatuh pingsan tidak berdaya dan ditinggalkan begitu saja di alun –
alun oleh Kebo Marcuet.
19.
Kelonosasi memeluk tubuh Joko Umbaran
yang lunglai di alun – alun. Ki Pamengger menghampiri Joko Umbaran yang
pingsan, dengan kesaktiannya dia membangunkan Joko Umbaran membuatnya segar
kembali.
20.
Tidak tega hati Ki Pamengger melihat
cucunya jadi bulan – bulannan Kebo Marcuet dalam duelnya, akhirnya Ki Pamengger
berpesan agar Joko Umbaran dalam berperang harus melompat ke punggung Kebo
Marcuet untuk mencabut Wesi Kuning dari
ubun – ubunnya dan menempeleng pipi kanan Kebo Marcuet, karena disitulah
kelemahannya.
21.
Mendengar nasehat Ki Pamengger, usai
pamitan pada ibunya, Joko Umbaran menantang duel melawan Kebo Marcuet lagi.
Petunjuk kakeknya yang selama ini di anggap ayahnya itu di terapkan dalam
perang. Ketika Kebo Marcuet terjatuh lunglai akibat di tempeleng pipi kanannya
serta akibat Wesi kuning yang sudah
berhasil di cabut oleh Joko Umbaran dari ubun – ubunnya. Kebo Marcuet mengerang
kesakitan dan merasa heran dengan bocah yang dihadapinya.
22.
Saat itu Ki Pamengger menghampirinya, ia
mengingatkan tubuh Kebo Marcuet, bahwa kematiannya di tangan keturunannya
sendiri. Pada waktu yang bersamaan Renggut Muko dan Angkat Buto juga bercerita
pada kebo Marcuet, bahwa Kelonosasi yang saat itu sedang hamil yang akhirnya
melahirkan anak laki – laki ini sebenarnya tidaklah mati mereka bunuh.
23.
Kebo Marcuet menangis menyesali
perbuatannya dan minta maaf kepada istrinya Kelonosasi, Ki Pamengger, Angkat
Buto, Renggut Muko dan kepada anaknya yaitu Joko Umbaran. Untuk menebus
kesalahanya ia siap mati dan raganya masuk kedalam diri Joko Umbaran. Joko
Umbaran baru tahu sekarang bahwa Ki Pamengger yang selama ini dikira ayahnya
tapi ternyata kakeknya.
24.
Kematian Kebo Marcuet dan kesaktian Joko
Umbaran terdengar di kerjaan Majapahit dan seluruh pelosok negeri. Kencono
Wungu mengutus Ki Ronggo Wulung untuk
mendatangi Joko Umbaran. Joko Umbaran yang di dampingi Ki Pamengger,
Kelonosasi, Angkatan Buto, Renggut Muko dan Dayun menceritakan hal ikwal
tentang peperangan duelnya. Atas perintah Kencono Wungu sebagai imbalan atas
kesaktian, keberanian dan keberasilannya Joko Umbaran membunuh Kebo Marcuet,
maka Joko Umbaran di angkat menjadi Adi Pati Belambangan dengan nama baru “ Huru Bismo Minak Jinggo “ dengan
didampingi Angkat Buto dan Renggut Muko sebagai Patih, serta Dayun sebagai
penasehatnya.
25.
Usai di nobatkan jadi AdiPati
Belambangan “ Huru Bismo Minak Jinggo “ mengadakan ketemuan di Pasewagan Agung dengan
para punggawa, tak lupa hadir sang ibu Kolonosasi, Ki Pamengger , Renggut Muko,
Angkat Buto serta Dayun. Ki Pamengger berpesan kepada Minak Jinggo, tentang
garis hidup bahwa kelak ia akan mati di tangan pemuda yang disebut sebagai Lentera tanpa penyangga, dengan
menggunakan Wesi Kuning karena satu –
satunya pemuda itulah yang bisa mengangkatnya, Wesi Kuning akan berubah menjadi Gada sebagai senjata yang sangat
mematikan. Ki Pamengger menambahakan, kesaktian Minak Jinggo hendaklah di
pergunakan untuk menjaga Belambangan dari ancaman musuh serta harus di gunakan
untuk menolong orang dan melindungi demi kemakmuran rakyatnya.
26.
Minak Jinggo yang tampan,gagah berani
itu dalam memerintah Belambangan begitu bijaksana, Arif, penolong, cerdas,
serta sangat memihak kepada rakyat hingga ia begitu dekat dan dicintai
rakyatnya. Tanah Belambangan menjadi subur, rakyat makmur, tenteram dan aman.
Hutan, pantai, persawahan yang hijau royo – royo menjadi andalan penyangga
ekonomi rakyat. Ratu Majapahit, Kencono Wungu menjuluki Belambangan sebagi
lumbung pangan kerajaan Majapahit.
Episode 2
1.
Sementara di Bali, keadaan rakyat begitu
menderita, sering terjadi perampokan, pembunuhan yang dilakukan oleh perampok
laut disekitar pulau bali yang di pimpin Doraraja. Raja Klungkung, I Gusti
Agung merasa kewalahan menghadapi ancaman ini, ia memerintahkan pengawalnya
untuk minta tolong Minak Jinggo yang sakti namun penolong itu untuk menumpas
pengacau ini. Raja Klungkung tahu jika Minak Jinggo masih lajang, maka ia
janjikan bahwa jika Minak Jinggo bisa mengalahkan Doraraja, dua putri raja Ida
Ayu Waito dan Ida Ayu Puyengan akan diserahkan sebagai istrinya, serta separuh dari
kerajaan akan diberikan Minak Jinggo sebagai hadiahnya.
2.
Terpanggil hati Minak Jinggo untuk
menolong Raja Klungkung. Dengan trumpahnya ia bisa berjalan di atas air laut.
Dengan Gada Wesi Kuning di tangannya
Minak Jinggo dengan gagh berani mulai membasmi bajak laut menumpas habis para
pengacau pengikut Doraraja dari laut
hingga pesisir pantai. Doraraja yang hampir saja menguasai istana Raja
Klungkung akhirnya mati dalam duel melawan Minak Jinggo.
3.
Sorak – sorai gembira bersuka cita
rakyat Klungkung mengeluh – eluhkan kehebatan Minak Jinggo yang berhasil
membunuh Doraraja yang di biadab itu. Sehari kemudian di istana Raja sebagai
bukti janjinya, Igusti Agung menikahkan Minak Jinggo dengan Minak Jinggo dengan
ke dua putrinya yaitu Waito dan Punyengan. Sang Raja berpesan kepada Minak
Jinggo bahwa kesetiaan dan pengabdia kedua istrinya itu akan menambah kesaktian
Minak Jinggo. Jika ia menyia – nyiakan meraka maka kesaktiannya akan hilang,
Minak Jinggo menyetujui tapi Minak Jinggo menolak untuk menerima hadiah separuh
wilayah kerajaan Klungkung yang telah dijanjinkan Raja.Minak Jinggo mengajukan
permintaan kepada raja Klungkung yang sudah menjadi mertuanya itu agar kerajaan
Klungkung, Belambangan, dan Kerajaan Maja Pahit menjadi saudara rukun saling
membantu dan tidak ada peperangan.
4.
Minak Jinggo memboyong Ida ayu Waito dan
Ida Ayu Puyengan ke Belambangan. Meraka hidup dengan kasih sayang, rukun dan
saling mencintai,Minak jinggo didampingi istri – istrinya yang setia itu
mengadakan tilik dusun mengajari bagai mana berternak dan bertani yang baik
kepada rakyat Belambangan. Rakyat mengeluh – eluhkan dan menyambut dengan
hangat dan selalu berharap untuk bertemu dan berdialog dengan mereka. Ini
adalah kunci mengapa Minak Jinggo berhasil memimpin rakyatnya dan membawa Belambangan
yang damai, tentram serta makmur.
5. Minak
Jinggo yang bijaksana itu, sebagai rasa hormat dan pengabdian pada majapahit,
hasil panen yang melimpah pajak dan upeti blambangan selalu dikirim ke
Majapahit tepat waktu bahkan dilebihkan dari ketentuan yang ditetapkan. Namun
semua itu tidak sampai ke ratu kencono wungu melainkan dipakai sendiri oleh
patih logender dan dibuat pesta pora oleh kedua putra kembarnya, layang seto
dan layang kumitir, anjasmoro putrinya hanya diberi sisanya.
6. Keberhasilan
minak jinggo memimpin blambangan dan mampu merompas perompak doraja di
klungkung bali terdengar di kerajaan majapahit, patih logender mulai timbul
rasa iri dan dengkinya ia mulai membuat isu dan menghasut kencono wungu di
depan ki ronggo wulung, minak koncar dan para punggowo. Logender mengatakan
bahwa minak jinggo dengan kesaktianya itu, menjadi sombong dan tidak pernah
menyerahkan upeti ke jinggo dengan kesaktianya itu, menjadi sombong dan tidak
pernah menyerahkan upeti ke majapahit, bahkan ia akan merebut tahta kerajaan
dan menagih janji akan memperistri kencono wungu.
7. Ronggo
wulung menjadi murka mendengar cerita logender, ia pamit kepada kencono wungu
untuk menghajar minak jinggo atas tabiatnya itu. Begitu tiba di kadipaten
istana blambangan, tanpa basa basi ronggo wulung langsung menghajar minak
jinggo, marah dan memaki – makinya. Minak jinggo tidak melawan, akhirnya ia bertanya
pada ronggo wulung apa yang terjadi. Ronggo wulung mengatakan bahwa atas
laporan logender minak jinggo itu sombong, tidak menyerahkan upeti dan akan
melawan majapahit serta menagih janji akan memperistri kencono wungu. Dengan
sigapnya para pengawal utusan blambangan yang selalu mengantarkan upeti ke
majapahit melaporkan kepada ronggo wulung bahwa blambangan selalu memberi upeti
dan bahkan berlebihan, tapi sebelum ke ratu kencono wungu selalu dihadang patih
logender karena patih logender sendiri yang akan menyerahkan ke gusti ratu
kencono wungu.
8. Mendengar
cerita itu ki ronggo wulung menjadi malu dan murka ia menghunus keris, matanya
melotot dan mukanya merah, ia ternyata termakan hasutan cerita bohong logender,
ia melihat sendiri, begitu bijaksana, penyabar dan dicintai rakyatnya minak
jinggo ini, tidak seperti yang diceritakan logender. Dikira murka kepada minak
jinggo, para punggawa langsung berdiri mengikuti gerak minak jinggo yang juga
berdiri dihadapan pamanya itu. Ki ronggo wulung berdiri tegak dengan keris di
tanganya, tidak bersuara, ia akan marah kepada siapa, membunuh siapa atau bunuh
dirikah untuk menebus kesalahan dan perilakunya yang yang tak pantas di depan
minak jinggo dan rakyatnya. Semua orang terkejut, ternyata ki ronggo wulung
mati berdiri, minak jinggo mengutus para punggawa untuk menyerahkan jasad ki
ronggo wulung ke kencono wungu di majapahit.
9. Usai
menerima jasad ki ronggo wulung yang tidak ada luka sedikitpun, gundah hati
kencono wungu mendengar hasutan – hasutan logender bahwa sesudah membunuh ki
ronggo wulung minak jinggo akan membunuh yang lain. Kencono wungu dalam
kesendirianya, ia sering melamun, di dalam doa dan memimpin ia diberi petunjuk
oleh tuhan yang maha kuasa bahwa minak jinggo kelak akan mati ditangan pemuda
yang disebut sebagai Lentera tanpa penyangga, pemuda inilah yang akan menduduki
tahta majapahit. Dihadapan minak koncar dan logender mimpi tadi disampaikan
oleh kencono wungu. Kencono wungu berjanji, jika kelak pemuda ini berhasil
membunuh minak jingo, maka ia akan dijadikan suaminya dan menduduki tahta
sebagai raja majapahit. Logender diperintahkan untuk mencari pemuda yang
dimaksud , pucuk dicinta ulam pun tiba, piker logender. Akal busuknya mulai
mengangankan bahwa anak – anaknyalah yang akan bias mengalahkan minak jingo dan
menduduki tahta majapahit.
10. Sementara
itu, di tengah desa yang sunyi, dipadepokan palu ombo, seorang pemuda tampan
bernama wulan sedang dilatih ilmu kanuragan oleh gurunya yang juga ayahnya
sendiri yaitu ki ageng maudoro, ia pernah menjadi pelatih kanoragan dan siasat
perang di kerajaan majapahit. Dengan cepat makin hari keterampilandan kegesitan
dammar wulan beserta ilmu dari ayahnya ditrapkan. Ki Ageng Tunggul Manik
memerintahkan anaknya agar ngenger untuk menjadi punggawa dan tentara Majapahit
dan melaksanakan dengan sabar apapun perintah majikannya. Usai pamit pada
ayahnya, Damar Wulan segera berangkat menuju Majapahit.
11. Sebelum
masuk pintu regol Majapahit , Damar Wulan dihadang oleh Pahit Logender, Layang
Seto dan Kumitir. Akal busuk Logender muncul,ia menurut permintaan kedua
anaknya agar Damar Wulan menjadi tukang rumput, membersihkan kandanmg dan
merawat kuda mereka. Perlaku Layang Seto dan Kumitir begitu tidak manusiawi
terhadap Damar Wulan, ia ditendang, dianiaya dan diberi makan dari sia-sia
mereka. Damar Wulan begitu sabar menjalaninya , ia selalu teringat pesan-pesan
ayahnya.
12. Putri
Logender, Anjasmoro merasa iba melihat Damar Wulan ,ia dengan tanpa
sepengetahuan kakak-kakaknya Layang Seto dan kumitir, Sembuni-sembunyi mengirim
makanan dan menolong Damar Wulan . Melihat ketampanan dan kesabaran Damar Wulan
, Anjasmoro jatuh hati dan ingin menjadikan Damar Wulan suaminya. Tapi hati
Damar Wulan tidak tergerak sedikitpun mendengar pengakuan Anjasmoro.
13. Pada
suatu saat ketika Anjasmoro mengirim makanan untuk Damar Wulan, ia ketahuan
kakak-kakaknya Layang Seto dan Kumitir. Mereka marah dan menghajar Damar Wulan,
Anjasmoro di hajar oleh kakaknya sendiri. Keesokan harinya,Logender,layang Seto
dan Kumitir memergoki Anjasmoro membawa makanan lagi untuk Damar Wulan. Tidak
pikir panjang, mereka kedua dihajar oleh Setpo dan Kumitir . Atas bujukan kedua
Putranya itu Logender memenjarakan Anjasmoro dan Damar Wulan. Iba hati Damar
Wulan melihat Anjasmoro yang mengalami nasib begini akibat dari menolongnya dan
kesetiaanya.Damar Wulan pun menerima Anjasmoro sebagai istrinya dengan hidup sengsara didalam penjara.
14. Patih
Logender memutar otak agar tidak di pecat oleh Ratu Kencono Wungu jika ia tak
biasa mendapatkan pemuda yang diharapkan . Ia akan menyerahkan Damar Wulan ke
Sang Ratu, ia berfikir dan yakin bahwa
Damar Wulan pemuda desa ini akan mati di tangan Minak Jinggo. Diajaklah
Damar Wulan ke istana Ratu Kencono Wungu . Dihadapkan kepada Ratu yang
didampingi Minak Koncar , dan punggawa
lainnya.
15. Di
hadapan Ratu Kencono Wungu, atas pertanyaannya ,pemuda desa itu menjawab bahwa
ia bernama Damar Wulan berasal dari padepokan Palu Ombo. Putra dari Ki Ageng
tunggul Manik. Ratu Kencono Wungu terkejut mendengar pengakuan Damar Wulan
bahwa ia adalah pemuda yang muncul dalam mimpinya “ Lentera tanpa Penyangga “ . Kencono Wungu mengatakan kepada Minak Koncar dan Logender, tentang
pemuda itu, Minak Koncar pun menyarankan agar Damar Wulan diterima sebagai
punggawa kerajaan , karena ia putra Ki Ageng Tunggul Manik yang pernah berjasa
pada Majapahit. Bak di sambar petir, Logender tidak tahu jika Damar Wulan
adalah pemuda yang dicari Kencono Wungu, ia kawatir jika Damar Wulan melaporkan
kepada Kencono Wungu bahwa ia dianiaya dan dipenjara oleh Layang Seto dan
kumitir atas ijin dari Logender. Kencono
Wungu mengutus Damar Wulan untuk membunuh Minak Jinggo, Adipati Belambangan.
16. Sebelum
menyanggupi perintah sang Ratu. Damar Wulan ingin tahu mengapa harus membunuh
Minak Jinggo. Logender tanpa mintak ijin Kencono Wungu memfitnah dengan dengan
cerita bohongnya kepada Damar Wulan tantang Minak Jinggo. Sama seperti yang
diceritakannya kepada Ronggolawe. Minak Jinggo itu sakti, dengan kesaktiannya
ia menjadi sombong, suka membunuh orang,tidak di sukai
rakyatnya,pemerintahannya kacau, tidak pernah memberi upeti ke Majapahit,bahkan
ia akan merebut tahta kerajaan dan memaksa Kencono Wungu menjadi istrinya.
Mendengar cerita Logender, hati damar Wulan mendidih terdorong untuk menegakkan
keadilan dan membasmi angkara murka , ia siap menyerbu Minak Jinggo.
17. Otak
busuk Logender mulai mencari cara mengelabuhi Minak Jinggo dan Damar Wulan.
Logender datang lebih dulu ke Belambangan sebelum Damar Wulan tiba , sementa
Layang seto dan Kumitir diminta menunggu di bukit Mrawan, untuk mencegat Damar
Wulan dan merampas mahkota Minak Jinggo jika Damar Wulan menang dalam perang .
Logender langsung masuk ke Kaputren Belambangan menemui Waito dan Puyengan
kaget dan hampir tidak percaya jika suaminya yang baik itu tiba-tiba akan
mencerainya . tanpa sepengetahuan Waito dan Puyengan , Logender meletakan keris
Damar Wulan di bawah tempat istirahat mereka . Logender pamit dan menemui Minak
Jinggo.
18. Logender,
meskipun sudah memfitnah Ronggolawe dan
menyebarkan isu serta mencemarkan nama baik Minak Jinggo, namun dengan kesabarannya Minak Jinggo menerima
Logender sebagai punggawa agung Majapahit. Logender mengarang cerita bohong
lagi kepada Minak Jinggo bahwa ia menemukan Waito dan Puyengan bermain serong
dengan seorang pemuda bernama Damar Wulan. Sebagai bukti ada keris Damar Wulan
yang tertinggal di san . tanpa berfikir panjang , Minak Jinggo meloncat dengan
kemarahannya ia menemuia Waito dan Puyengan , melihat ada keris Damar Wulan di
bawah peristirahatan istrinya, semakin menjadi-jadi kemarahannya , dihajarlah
kedua istrinya itu, dayun berusaha menyadarkan Minak Jinggo juga terkena
tendangannya . penjelasan kedua istrinya tidak didengar lagi, dengan menghunus
keris Minak Jinggo akan membunuh kedua istrinya itu . Akhirnya Waito dan
Puyengan lari meninggalkan Kaputren Belambangan. Dayun menenangkan amukan Minak
Jinggo. Logender tersenyum melihat tipu dayanya berhasil dan berkelit
meninggalkan Minak Jinggo , dengan sembunyi-sembunyi.
19. Setelah
pamit pada sang Ratu dan Ki Ageng Tunggul Manik , dengan ditemani Sbdo Palon
dan Noyo Genggong. Dalam perjalanan sebelum menghadap Minak Jinggo . Damar
Wulan bertanya pada masyarakat Belambangan tentang tabiat dan pemerintahan
Minak Jinggo , dari jawaban mereka yang jujur karena memang benar adanya ,
Belambangan sebagai lumbung pangan Majapahit, tanahnya subur rakyatnya makmur,
Minak Jinggo sangat arif, Bijaksana,penolong,sangat dekat dengan rakyat dan
patuh pada Ratu Kencono Wungu terbukti tidak pernah terlibat dalam mengirimkan
upeti. Terkejut Damar Wulan mendengar
dan melihat dengan mata kepalanya sendiri begitu tentram,subur,makmur
Belambangan dan mendengar apa yang
diceritakan masyarakat itu betul adanya, tapi mengapa cerita Logender itu
berbeda.
20. Sebagai
kesatria , demi menjalankan tugas dan pengabdian pada negara, apapun yang
terjadi Damar Wulan tetap menemui Minak Jinggo. Mendengar niat kedatangan Damar
Wulan yang diutus Kencono Wungu,Minak Jinggo bangkit untuk mempertahankan harga
dirinya, Duel maut di alun-alun terjadi, pertarungan antar kesatria yang seru
dan mendebarkan, pukulan dan kesaktian Minak Jinggo membuat Damar Wulan pingsan
lemas tak berdaya tergeletak di tanah , Minak Jinggo meninggalkannya begitu
saja. Noyo Genggong , Sabdo palon serta Ki Ageng Tunggul Manik menghampiri
tubuh Damar Wulan dan menjadikannya segar kembali, Pesan Tunggul Manik kepada
anaknya, agar ia mengambil Gada Wesi Kuning ,karena satu-satunya
orang selain Minak Jinggo akan mati dengan senjata itu dan Kesaktiannya
berkurang karena ia lupa telah menganiaya Waito dan Puyengan.
21. Seperti
orang linglung Minak Jinggo ditinggalkan Waito dan puyengan . pada saat Minak
Jinggo tertidur, Damar Wulan berhasil mengambil senjata Gada Wesi Kuning.ketika Minak Jinggo dibangunkan Dayun dari
tidurnya tiba-tiba muncul Damar Wulan persis berada di depannya dengan Gada Wesi Kuning di tangannya,murkalah
Minak Jinggo menghajar Dmar Wulan, sekuat tenaganya dikerahkan , peperangan
duel pun terjadi Damar Wulan memukulkan Gada
Wesi Kuning ke tubuh Minak Jinggo. Amukan Minak Jinggo tidak sehebat
sebelumnya, ia terjatuh dan menyadari ajalnya akan tiba. Gemetar tubuh Minak
Jinggo, ia terkejut dan terperangah heran ada orang selain dirinya yang mampu
mengangkat Gada Wesi Kuning. Ia jadi
teringat pesan kakeknya Ki Pamenggar bahwa ia akan mati di tangan pemuda yang
diibaratkan Lentera Tanpa Penyangga yaitu Damar wulan,dan ingat pesan mertuanya I
Gusti Agung bahwa kesaktianya akan
hilang jika menyia-nyiakan dan menganiaya Waito dan Puyengan.
22. Sebaiknya
kesatria Minak Jinggo menyadari akan garis hidupnya , ia berteriak memanggil
Waito dan Puyengan serta punggawa lainya . di depan waito dan Puyengan , Minak
Jinggo minta maaf. Renggut Muko Angkat, Buto dan Dayun menyaksikan
permintaannya yang akan terakhir.Minak Jinggo minta agar Damar Wulan memukulkan
Gada Wesi Kuning di pipi kanannya dan
berpesan agar Damar Wulan melindungi Waito dan Puyengan , menyimpan
mahkotanya,karena ia akan muksa serta minta agar hubungan antara Belambangan
dan Majapahit tetap akrab dan damai. Dengan rasa berat hati dan terharu Damar
Wulan memukulkan Gada Wesi Kuning ke
pipi kanan Minak Jinggo, Minak Jinggo mati dengan tersenyum, segera mahkotanya
di ambil oleh Damar Wulan ,dan dalam sekejap jasad Minak Jinggo hilang dan
musnah.
23. Rakyat
Belambangan berduka-cita yang mendalam kehilangan pemimpinnya yang gagah
berani,arif,dan bijaksana itu. Angkat Buto,Renggut Muko dan Dayun masih setia
tatap berada di istana Kadipaten walaupun Minak Jinggo telah tiada. Waito dan
Puyengan di ajak ke Majapahit menhadap Kencono Wungu oleh Damar Wulan dengan
membawa mahkota Minak Jinggo diikuti Sabdo Palon dan Noyo Genggong, pada saat perjalanan
meraka melintasi bukirt Mrawan , mereka dihadang oleh Logender dengan kedua
anaknya Layang Seto dan Kumitir,mereka bertiga merampas Mahkota Minak Jinggo
dan akan menghadapkan Waito dan Puyengan kepada Ratu Kencono Wungu sebagai bukti bahwa Minak Jinggo telah mati
dan kalah oleh Layang Seto dan Kumitir untuk mengelabuhi Kencono wungu . Hal
ini adalah cara licik Logender . Damar Wulan, Sabdo palon dan Noyo Genggong
terjatuh ke jurang dan berpura-pura mati. Seto dan Kumitir berteriak melihat
Damar Wulan tergelantung di jurang , tempat ini hingga sekarang disebut
Kumitir.
24. Dengan
pongahya Longende, layang Seto dan Kumitir membawa mahkota Minak Jinggo dan
menyeret Waito dan Puyengan ke hadapan Ratu Kencono Wungu. Logender dengan bohong dan liciknya bercerita kepada Ratu
Kencono Wungu , bahwa Seto dan Kumitir berhasil membunuh Minak Jinggo, dan yang
berhak menikahi Ratu Kenconop Wungu dan menduduki tahta Majapahit adalah kedua
anaknya itu yang berpakaian rapi layaknya temanten dan siap dinikahi dan dinobatkan
sebagai Raja .Kencono Wungu di dampingi Minak Koncar dan punggawa lainya
terdiam sejenak, Kencono Wungu siap dan ia akan menepati janjinya.
25. Pada
saat yang bersamaan , tiba-tiba muncul Damar Wulan , Sabdo Palon dan Noyo
Genggong menghadap Ratu Kencono Wungu. Terbelalak terkejut mata Logender,Layang
Seto dan Kumitir melihat tiba-tiba muncul tiga orang yang dikira sudah mati di
jurang bukit Kumitir,Mrawan. Suasana jadi kacau karena Logender dan kedua
anaknya menendang dan mengusir Damar Wulan dan kedua abdinya untuk keluar
istana . atas ijin Kencono Wungu , Minak Koncar menanyakan kedua belah Pihak
apa yang terjadi . dengan berani dan lantang Waito dan Puyengan menceritakan
yang sebenarnya , bahwa Damar Wulan yang behasil membunuh Minak Jinggo.
Logender, Seto dan Kumitir merampas mahkota Minak Jinggo di bukit Mrawan .
Geram hati Logender dan kedua anaknya menddengar kesaksian Waito dan Puyengan,
mereka bertiga berteriak-teriak menyangkalnya.
26. Untuk
membuktikan siapa yang benar , Kencono Wungu membuat sayembara adu perang dalam
lingkaran janur kuning. Siapa yang keluar dari lingkaran , baik itu Damar Wulan
atau Seto dan kumitir berarti yang kalah dan berbohong dan dia harus dihukum
serta diarak agar masyarakat tahu siapa-siapa orang pengecut dan pecundang . Gemetar
dan pucat pasi muka Logender, Sto dan Kumitir mendengar hukuman yang akan
diterima jika mereka kalah.
27. Disaksikan
Minak koncar , para punggawa dan masyarakat di alun-alun terbuka , di tengahnya
terdapat lingkaran janur kuning . saatnya tiba pertarungan Damar Wulan melawan
dua orang yakni Layang Seto dan Kumitir dipegang Damar Wulan dan dibenturkanlah
kepala mereka . tubuh mereka terlempar keluar lingkaran janur kuning.
Riuh…Sorak masyarakat yang menyaksikan pertarungan itu. Damar Wulan membuktikan bahwa dialah yang berhasil
membunuh Minak Jinggo. Ratu Kencono Wungu menepati janjinya. Damar Wulan
diangkat menjadi Raja. Anjasmoro, Waito dan Puyengan hidup rukun di istana Raja
Majapahit..
LEGEND EPOS
Heroism Minak Jinggo
At the peak of Glory Blambangan
Retold by:
AEKANU Hariyono
Based
on a handwritten manuscript ki darji, activist art resins ulan decade in the
60's
Story
Minak Jinggo - Damar Wulan developed in 1681-1744 AD, at the time of Kartasura,
located on fiber Kandha, a work is written as a kite Babat.Kisah picture of the
state of Majapahit in the Queen Tribhuwana Tunggadewi Jaya Vishnu Ward rule.
However,
as is the custom fairy tales in general, the story is a lot of experience in
the development of our society, one of which is a version of the following
story:
In
the 15th century, the Majapahit control of the archipelago, with a strong navy,
his powers include the Amuri adjacent to the West and Wari in the east, even
Cempa Majapahit and Malacca incoming power. Glory of Majapahit was written by
the professor in his State Prapanca Kertagama stanzas 13 and 14.
Majapahit
was founded in 1292 AD, but Raden Wijaya Majapahit after the founder died in
1309 AD, Majapahit was led by the crown prince Jayanegara until 1328 AD
Jayanegara not have the Majapahit prince led by Queen Tribhuwana Tunggadewi
Jaya Vishnu Ward.
At
that time, led Minak Blambangan Jinggo, territory covers Daha, Padang Lembada,
Pabayeman, Gending, Lumajang, Pejarakan, Ketah and Sadeng. Minak Jinggo dengfan
strong army, and wise leadership, the people prospered under Bannerman -
Bannerman Blambangan, take the height of its power.
Drafting
team:
Executive
Editor: Prof.. Dr. Ayu Sutarto, MA
English
Editor: Rachel Lovelock
Illustrator:
Sulaeman
Dutch
Editor: Robert wessing
Language
Osing: Jaenuri
Dutch:
Clemy
Java
Language: Pardji Wijono
Secretary
- Lay out: Hasan Basri
Story
Editor: H.Sutejo Hanafi
H.Selamet
Utomo
Artistic:
Sahuni
Property:
Setiawan Subhekti
LEGEND EPOS
Heroism Minak Jinggo
At the peak of Glory Blambangan
By:
AEKANU Hariyono
Episode 1
1.
Once first on the tip of the island of Java there are a pair of hermit Ki
Lempidi & Nyi Lempidi in Alas Purwo. Lama had no children, arrived -
arrived there wisik if in old age because of the patience and always pray she
will conceive and bear a son - a dashing and handsome man, his nature as Ki
Lempidi, science - science is scaled on his son. The boy - boy was named Joko
Marcuet.
2.
Joko marcuet entrusted the care of Ki Festive Pamengger, smart and fast because
ultimately accept science Festive Pemengger Ki Joko Marcuet ordered to be
imprisoned. Apparently in the hermitage, he gets Wesi Yellow as a very powerful
weapon that he put in his forehead (crown - the crown) also he gets wisik that
although he sakti he will die from his own offspring if he do evil.
3.
Joko Marcuet kelonosasi married to the granddaughter of the famous ki Festive
Pamengger as ditelatah Blambangan elders who had helped Majapahit in
maintaining external enemy attacks. Kelonosasi 7 months pregnant, Joko Marcuet
remembered when he meditate and get wangsit that miracle and the death of his
own son.
4.
Alarmed Joko Marcuet heart to kill her unborn child. He commanded Lift Buto and
grabs Muko to kill Kelonosasi in the woods.
5.
Did not have the heart to kill innocent kelonosasi, Lift Buto and grabs Muko
plan to restore kelonosasi Ki Joko Marcuet Pamengger without knowledge.
6.
When it came before the story of Ki Pamengger grabs Muko and Lift Kelonosasi
Buto about to be killed, lost patience Ki Pamengger. But the heart of Ki
Pamengger so soft after the cantriknya reminded that this is a test only.
7.
Finally Kelonosasi live with Ki Pamengger, then grabs Muko & Lift Buto
facing Joko Marcuet and told that his wife has been murdered.
8.
Kelonosasi gave birth to a son - handsome man named Bambang Minak. When he
stepped on the boy grew into a smart kid, the Ki Pamengger education, science
kanuragan it in practice. Bambang Minak who likes to wander the forest, the sea
and the \ mountain, he changed the name of Ricardo Umbaran.
9.
While Joko Marcuet with yellow Wesi that make it powerful, it grew into violent
temper, even when controlled Blambangan Majapahit he did not want to face, even
when he does not want to master Blambangan face Majapahit, even persecute and
torture envoy Majapahit. Of his power, and horns from his head issued a roar
like a wild buffalo, named Kebo Marcuet society.
10.
Seeing gelatin Marcuet harmful Kebo Majapahit, Kencono Wungu hold a hearing
about the contest, was present at the hearing Patih Logender, Minak Koncar, Ki
Ronggo Wulung, Kencono Wungu reaffirmed that anyone can beat Kebo Marcuet, if
he is male - boys will be made in the husband and was given land in the eastern
end of Java.
11.
At Joko Umbaran hunting jungle, he heard that there was competition in
Majapahit, for subduing Kebo Marcuet. Unbeknownst Kelonosasi and Pamengger Ki
Joko Umbaran went to Majapahit.
12.
At the time of trial, Joko Umbaran apply for contest participants. Trial
participants greatly underestimated the fate Joko Umbaran yet a teenager, his
clothes look of the village may not be able to mengalahakan Joko Marcuet. Joko
Umbaran tortured by guards Majapahit and expelled to return home, but he
remained adamant even almost all the guards can be defeated.
13.
Minak Koncar and Ki Ronggo Wulung members proposed permit to the queen Kencono
Wungu that Joko Umbaran given the opportunity to participate in this contest,
because this kid has the courage and determination of steady.
14.
During 9 days Kelonosasi da Ki Pamengger waited anxiously careful because Joko
Umbaran not returning from a trip. When they are both brooding arrived -
suddenly appeared Joko Umbaran and said that he confronts the new queen of the
Majapahit Kencono Wungu and he received to join the competition that will crush
the evil Kebo Marcuet.Kelonosasi cry heard her story, he knew that his son was
a child it was not ynag would probably beat magic Kebo Marcuet is none other
than his own father.
15.
After consulted between Ki Pamengger and Kelonosasi, Joko Umbaran finally
allowed to attend the contest. Ki Pamengger members Eluk Limo kris (dagger five
arch) To Joko Umbaran advised that the keris is not given to others, because
this keris which will make him stronger. After bypassed three times Umbaran by
Joko Joko Umbaran Kelonosasi then leave and go to Kebo Marcuet.
16.
Before leaving Joko Umbaran leave flowers and told her mother, that if the
plant is wilted or dead flowers is a sign he is dead or lost the war, but if
the interest is still fresh and the They then he will win in the battle against
Kebo Marcuet.
17.
In this way a seeker met Joko Umbaran Legen (penderes aren). Thirst and see
penderes named Dayun a polite, giving Kris Ki Pamengger entrusted to Dayun just
to replace just a drink. Dating two guys are so familiar, having heard Joko
Umbaran intentions against Kebo Marcuet the magic that Dayun feel terpenjarat
and wanted to accompany Joko Umbaran.
18.
Joko Umbaran facing Kebo Marcuet and said his desire to join the competition.
Kebo Marcuet greatly underestimated Umbaran Joko still looks childish -
infantile it is impossible to beat. War, agility Joko Umbaran not compensate
Kebo Marcuet fury. And finally, Joko Umbaran slammed fell unconscious to the
ground helpless and abandoned at the square - square by Kebo Marcuet.
19.
Joko Umbaran Kelonosasi hugging the limp body on the square - square. Ki Joko
Umbaran Pamengger approached the unconscious, with his power he woke Joko
Umbaran make it fresh again.
20.
Heart could not bear to see her grandson become Pamengger Ki Moon - bulannan
Kebo Marcuet the duel, ultimately Ki Joko Umbaran Pamengger advised that the
war had to jump into the back of Kebo Marcuet to repeal Wesi Yellow crown - his
head and slapped her right cheek Kebo Marcuet, because that is where his
weakness.
21.
Hearing the advice Ki Pamengger, after saying goodbye to her mother, Joko
Umbaran challenging duel against Kebo Marcuet again. Instructions grandfather
who had been considered to apply his father was in the war. When Kebo Marcuet
fell limp due on his right cheek slap and due to yellow Wesi been successfully
revoked by Joko Umbaran of the crown - his head. Kebo Marcuet moaning in pain
and was amazed by the boy faced.
22.
At that Ki Pamengger him, he reminded Kebo Marcuet body, that his death at the
hands of his own descendants. At the same time grabs Muko and Lift Buto also
told kebo Marcuet, that Kelonosasi who was pregnant that eventually gave birth
to a son - this man is not really dead they kill.
23.
Kebo Marcuet crying repent and apologize to his wife Kelonosasi, Ki Pamengger,
Lift Buto, grabs Muko and his son Joko Umbaran. To redeem kesalahanya he was
ready to die and his body enters Joko Umbaran. Joko Umbaran know that now that
Ki Pamengger that had been mistaken for his father but it was his grandfather.
24.
Mortality and morbidity Joko Kebo Marcuet Umbaran heard at work Majapahit and
across the country. Kencono Wungu sent Ronggo Ki Joko Umbaran Wulung to come.
Joko Umbaran who accompanied Ki Pamengger, Kelonosasi, Force Buto, grabs Muko
and Dayun tell ikwal of wars duel. On orders Kencono Wungu in exchange for
supernatural power, courage and keberasilannya Joko Umbaran kill Kebo Marcuet,
then Joko Umbaran was appointed as Adi Pati Belambangan with a new name
"Huru Bismo Minak Jinggo" Lift accompanied Buto and grabs Muko as his
prime minister, as well as advisors Dayun .
25.
After Duke finished in nobatkan Belambangan "Huru Bismo Minak Jinggo"
meet held at the Great Pasewagan with the retainer, do not forget to attend the
mother Kolonosasi, Ki Pamengger, grabs Muko, Lift Buto and Dayun. Ki Pamengger
advised Minak Jinggo, about the life line that one day he will die at the hands
of young men known as the Lantern without a buffer, using the Yellow Wesi for
one - that's the only boy who could lift, Yellow Wesi will turn into Gada as a
deadly weapon . Ki Pamengger adding, magic Minak Jinggo let in use to keep
Belambangan of enemy threat and must be used to help people and protect the
well being of its people.
26.
Minak Jinggo handsome, brave in Belambangan ruled so wisely, Arif, helpers,
intelligent, and very partial to people until he was so close and loved people.
Belambangan into fertile soil, the people prosperous, peaceful and safe.
Forests, beaches, green rice fields royo - royo a mainstay of the economic
support of the people. Queen of Majapahit, Kencono Wungu dub Belambangan As
with barns Majapahit kingdom.
Episode 2
1.
While in Bali, the people of the state suffer so much, frequent robberies,
murders committed by robbers sea around the island of Bali which led Doraraja.
King of Klungkung, I Gusti Agung feel overwhelmed by this threat, he ordered
his guards to ask Minak Jinggo a powerful yet helper to quell these buggers.
King of Klungkung know if Minak Jinggo still single, he promised that if Minak
Jinggo beat Doraraja, two princess Ida and Ida Ayu Ayu Waito Puyengan will be
submitted as a wife, as well as half of the kingdom will be given as a reward
Minak Jinggo.
2.
Called Minak Jinggo heart to help the King of Klungkung. With trumpahnya he
could walk on water. With Yellow Wesi Gada in his hands Minak Jinggo with gagh
dare start combat pirates crush out the vandals followers Doraraja from sea to
coast. Doraraja which almost mastered the palace of the King of Klungkung eventually
die in a duel against Minak Jinggo.
3.
Cheers - cheers happily rejoice Klungkung people complaining - eluhkan
greatness Minak Jinggo who kills Doraraja that savages. A day later at the
court of King as proof of his promise, Igusti Supreme married Minak Jinggo with
Minak Jinggo with the two daughters are Waito and Punyengan. The King told the
Minak Jinggo that loyalty and pengabdia two wives that will add magic Minak
Jinggo. If he wasted - wasted meraka the miracle will be lost, Minak Jinggo
approved but Minak Jinggo refused to accept the gift half the Klungkung kingdom
has dijanjinkan Raja.Minak Jinggo request to the king of Klungkung which had
become law so that the kingdom of Klungkung, Belambangan, and the Kingdom Maja
Bitter become harmonious sisters help each other and there is no war.
4.
Minak Jinggo brought Ida and Ida Ayu ayu Waito Puyengan to Belambangan. Meraka
live with love, peace and love, Minak Jinggo accompanied by his wife - his
faithful wife was held to teach the village look like where raising and farming
is good for the people Belambangan. People complain - eluhkan and welcomed
warmly and always look forward to meet and dialogue with them. This is the key
to why Minak Jinggo successfully led his people and brought Belambangan peaceful,
peaceful and prosperous.
5.
Minak Jinggo wise that, as a courtesy, and dedication majapahit, bountiful
harvests taxes and tribute to Majapahit Blambangan always delivered on time and
even exaggeration of the conditions set forth. But all was not up to the queen
Kencono Wungu worn alone but by the governor logender and debauchery made by
the two twin sons, kites and kite kumitir seto, Anjasmoro daughter just given
rest.
6.
Minak Jinggo success and be able to lead Blambangan merompas doraja pirates in
klungkung bali Majapahit kingdom heard, duke logender nascent envy and
dengkinya he started making issues and instigate Kencono Wungu ahead ki Ronggo
wulung, Minak Koncar and punggowo. Logender said kesaktianya Minak Jinggo with
it, became arrogant and never give up tribute to kesaktianya Jinggo with it,
became arrogant and never give up tribute to Majapahit, even he would seize the
throne and promised to marry Kencono charge Wungu.
7.
Ronggo wulung logender be angry to hear the story, he said goodbye to Kencono
Minak Jinggo Wungu to beat the temperament that. Once arrived at the palace
Blambangan duchy, with no strings attached Ronggo direct wulung beat Minak
Jinggo, angry and cursing - she swore. Minak Jinggo not fight, he finally asked
Ronggo wulung what happened. Ronggo wulung said that the report logender Minak
Jinggo was arrogant, did not give up and will fight majapahit tribute and
collect promise to marry Kencono Wungu. With the guards sigapnya Blambangan
messengers who always deliver tribute to Majapahit reported to Ronggo wulung
that Blambangan always give tribute and even excessive, but before the queen
Kencono Wungu always blocked because duke duke logender logender will
personally deliver to the queen gusti Kencono Wungu.
8.
Hearing stories ki Ronggo wulung be embarrassed and angry he drew his dagger,
his eyes bulging and his face was red, he apparently ingested incitement
logender hoax, he saw himself, so thoughtful, patient and lovable people Minak
Jinggo this, not as told logender. Thought to be angry with Minak Jinggo, the
retainer directly follow the motion Minak Jinggo stand that also stand before
pamanya it. Ki Ronggo wulung standing with dagger in his hand, did not speak,
he would be angry at anyone, kill anyone or commit dirikah to make amends and
behavior that is unacceptable in front Minak Jinggo and its people. Everyone
was surprised, turns up dead wulung Ronggo ki, Minak Jinggo sent his courtier
to give body ki Ronggo wulung to Kencono Wungu in Majapahit.
9.
After receiving the bodies Ki Ronggo wulung were no injuries at all, depressed
heart Kencono Wungu hear sedition - agitation logender that after killing ki
Ronggo wulung Minak Jinggo will kill the other. Kencono Wungu in kesendirianya,
he often daydreaming, lead in prayer and he was given instructions by an
omnipotent god that someday will die Minak Jinggo hands of young men known as
the Lantern without support, the youth is what will occupy the throne of
Majapahit. Before Minak Koncar and logender the dream presented by Kencono
Wungu. Kencono Wungu promise, if one day this young man managed to kill Minak
Jingo, then he would be her husband and the throne as king of Majapahit.
Logender ordered to find the young man in question, shoots beloved side dish
arrived, logender piker. Reason rotten start dreaming that children - his
daughter to be biased beat Minak Jingo and Majapahit throne.
10.
Meanwhile, in the middle of a deserted village, dipadepokan hammer Ombo, a
handsome young man named Wulan being trained science teacher kanuragan by his
own father who is also the ki ageng maudoro, he coached kanoragan and tactics
of war in the kingdom of Majapahit. Rapidly increasing day keterampilandan
agility resins and their knowledge of his father's quarterly ditrapkan. Ki Ageng
stumps Manik ordered his son to be retainer in order ngenger and Majapahit
troops and patiently execute any command master. After saying goodbye to his
father, Damar Wulan immediately went to Majapahit.
11.
Before entering the door regol Majapahit, Damar Wulan blocked by Bitter
Logender, Layang Seto and Kumitir. Reason Logender foul up, he did request that
his two children Damar Wulan become a lawn, cleaning and caring for their
horses kandanmg. Perlaku Layang Seto and Kumitir so inhumane to Damar Wulan, he
was kicked, beaten and fed from their futile. Damar Wulan so patient through
it, he always remembered his father's message.
12.
Princess Logender, Anjasmoro felt pity to see Damar Wulan, he was without the
knowledge of his older brothers and kumitir Layang Seto, Sembuni-hide send food
and aid Damar Wulan. Seeing his good looks and patience Damar Wulan, Anjasmoro
fall in love and want to make Damar Wulan husband. But be unmoved Damar Wulan
Anjasmoro hear confessions.
13.
At a time when Anjasmoro send food to Damar Wulan, he discovered his brothers
Layang Seto and Kumitir. They were angry and beat Damar Wulan, Anjasmoro in
beat by her own brother. The next day, Logender, Seto overpass and caught
Kumitir Anjasmoro bring more food to Damar Wulan. Not thinking, they both got
beat by Setpo and Kumitir. Top persuasion Logender second son was imprisoned
Anjasmoro and Damar Wulan. Iba heart Damar Wulan see Anjasmoro who suffer the
consequences of this way to help him and Wulan kesetiaanya.Damar Anjasmoro as
his wife had received a miserable life in prison.
14.
Patih Logender play in the brain that are not fired by the Queen Kencono Wungu
unusual if he did not get the expected youth. He will submit Damar Wulan to the
Queen, he thinks and believes that Damar Wulan village youth will die at the
hands of Minak Jinggo. Diajaklah Damar Wulan to Kencono Wungu Queen's castle.
Faced to the Queen, accompanied by Minak Koncar, and other retainer.
15.
In the presence of the Queen Kencono Wungu, the question, the village youth
replied that he named Damar Wulan from Palu hermitage Ombo. The son of Ki Ageng
Manik stump. Queen Kencono Wungu Damar Wulan surprised to hear confession that
he is a young man who appears in his dreams "without Buffer Lantern".
Kencono Wungu told Minak Koncar and Logender, about the young man, Minak Koncar
also suggested that Damar Wulan accepted as a royal courtier, as his son Manik
Ki Ageng stumps that had contributed to the Majapahit. Bak in sambar lightning,
Logender not know if Damar Wulan is a young man who sought Kencono Wungu, she
worried if Damar Wulan reported to Kencono Wungu that he was persecuted and
imprisoned by the Layang Seto and kumitir the permission of Logender. Kencono
Wungu Damar Wulan sent to kill Minak Jinggo, Duke Belambangan.
16.
Before the agreed order of the Queen. Damar Wulan wanted to know why it had to
kill Minak Jinggo. Logender without permission Kencono MINTAK Wungu slander
with the story of a lie told Damar Wulan Minak Jinggo challenge. Just as he
told Ronggolawe. Minak Jinggo was magic, with his power he became arrogant,
likes to kill people, not like the people, the government screwed up, never
give tribute to Majapahit, even he would seize the throne and forced Kencono
Wungu be his wife. Hearing stories Logender, Wulan boiling resin hearts
compelled to uphold justice and eradicate insolence, he was ready to invade
Minak Jinggo.
17.
Brain rot Logender began looking for ways to fool Minak Jinggo and Damar Wulan.
Logender came first to arrive Belambangan before Damar Wulan, sementa Layang
seto and Kumitir Mrawan asked to wait in the hills, to intercept and seize the
crown Damar Wulan Minak Jinggo if Damar Wulan win the war. Logender straight
into Kaputren Belambangan meet Waito and Puyengan shocked and almost did not
believe her good it will suddenly mencerainya. unbeknownst Waito and Puyengan,
Damar Wulan Logender dagger laying down their resting place. Logender goodbye
and see Minak Jinggo.
18.
Logender, despite Ronggolawe and spread rumors and slander and defame Minak
Jinggo, but with patience Minak Jinggo accept the courtier Logender glorious
Majapahit. Logender another hoax concocted to Minak Jinggo that he found Waito
and Puyengan play an affair with a young man named Damar Wulan. As evidence of
kris Damar Wulan left in san. without thinking long, Minak Jinggo jumping with
anger he menemuia Waito and Puyengan, Damar Wulan see a dagger under her rest,
intensified anger, dihajarlah both his wife, tried to resuscitate Minak Dayun
Jinggo also hit his shot. The second explanation she no longer heard, the Minak
Jinggo drew his dagger to kill both his wife. Finally Waito and fled Puyengan
Kaputren Belambangan. Dayun Minak Jinggo soothing tantrums. Logender managed to
smile at the tricks and dodges left Minak Jinggo, by stealth.
19.
After saying goodbye to the Queen and Ki Ageng stumps Manik, accompanied Sbdo
Palon and Noyo Genggong. On the way before facing Minak Jinggo. Damar Wulan
asked about the nature of society and government Belambangan Minak Jinggo, from
their honest answers because it is true, as the barns Belambangan Majapahit,
the land is fertile its people prosperous, Minak Jinggo very wise, wise helper,
very close to the people and obedient to the Queen proved Kencono Wungu never
involved in sending tribute. Damar Wulan surprised to hear and see with his own
eyes so peaceful, lush, prosperous Belambangan and hear what the public is told
it really is, but why it Logender different story.
20.
As a knight, for the sake of duty and devotion to the nation, whatever happens,
Damar Wulan still see Minak Jinggo. Hearing the arrival of Damar Wulan
intentions are sent Kencono Wungu, Minak Jinggo rise to maintain his dignity,
Duel death occurred in the square, an exciting battle between knights and
thrilling, punch and magic Minak Jinggo make Damar Wulan faint limp helplessly
lying on the ground, Minak Jinggo leave it alone. Noyo Genggong, Sabdo Palon
and Ki Ageng stumps Manik Damar Wulan went to the body and make it fresh again,
Manik stumps message to his son, so he took the Yellow Wesi Gada, because the
only person besides Minak Jinggo will die with a weapon and his power
diminished because he forget the persecuted Waito and Puyengan.
21.
Minak dazed and puyengan Waito Jinggo abandoned. when Minak Jinggo asleep,
Damar Wulan managed to take the weapon Gada Wesi Kuning.ketika Minak Jinggo
Dayun woken from his sleep suddenly appeared Damar Wulan right in front of her
with his hands Yellow Wesi Gada, beat Dmar murkalah Minak Jinggo Wulan, strong
energy deployed, wars duel ensued Damar Wulan banged Gada Wesi Yellow to Minak
Jinggo body. Tantrums Minak Jinggo not as good as before, he fell and realized
his end will come. Jinggo Minak body trembling, he was shocked and
flabbergasted surprised no one other than himself who could lift the Yellow
Wesi Gada. He remembered his grandfather Ki Pamenggar message that he would die
at the hands of the young man who likened Lantern Without Buffer is Damar
Wulan, and remember the message I Gusti Agung law that will be lost if
kesaktianya wasted and abused Waito and Puyengan.
22.
Should knight Minak Jinggo aware of his line, he shouted Waito and Puyengan and
other retainer. in front waito and Puyengan, Minak Jinggo apologize. Muko grabs
Lift, Buto and demand to be watched Dayun terakhir.Minak Jinggo ask that Damar
Wulan banged Wesi Gada in his right cheek and Yellow advised that Damar Wulan
protect Waito and Puyengan, save his crown, because he will muksa and requested
that the relationship between Belambangan and Majapahit remains familiar and
peaceful. With a heavy heart and a sense of Damar Wulan moved Gada Wesi Yellow
banged into the right cheek Minak Jinggo, Minak Jinggo die with a smile, crown
immediately taken by Damar Wulan, and in an instant the body Minak Jinggo lost
and destroyed.
23.
People Belambangan deep grieve the loss of their leaders brave, wise, and wise.
Lift Buto, grabs Muko and Dayun still faithful face in the Duchy court despite
Minak Jinggo gone. Waito and were invited to the Majapahit Puyengan menhadap
Kencono Wungu by Damar Wulan with a crown Minak Jinggo followed Sabdo Palon and
Noyo Genggong, when traveling across bukirt meraka Mrawan, they were confronted
by the two sons Logender Layang Seto and Kumitir, the three robbed the Crown
Minak Jinggo and would present to the Queen Waito and Puyengan Kencono Wungu as
evidence that Minak Jinggo dead and defeated by Layang Seto and Kumitir to fool
Kencono Wungu. This is a sneaky way Logender. Damar Wulan, Noyo Genggong Sabdo
Palon and fell into the gorge and pretend to be dead. Seto and shouting Kumitir
see Damar Wulan tergelantung in the gap, this place until now called Kumitir.
24.
With pongahya Longende, Seto overpass and take the crown Minak Kumitir Jinggo
and Waito and dragged before the Queen Kencono Puyengan Wungu. Logender with
telling a lie and cunning Queen Kencono Wungu, that Seto and killed Minak
Kumitir Jinggo, and the right to marry the Queen Kenconop Wungu and Majapahit
throne is the second son who dressed like a bride and ready to be married and
crowned as King. Kencono Wungu accompanied Minak Koncar and other courtier
paused, Kencono Wungu ready and he will keep his promise.
25.
At the same time, suddenly appeared Damar Wulan, Sabdo Palon and Noyo Genggong
facing Queen Kencono Wungu. Logender startled eyes widened, Layang Seto and
Kumitir look suddenly appeared three people thought dead in the ravine hill
Kumitir, Mrawan. The atmosphere is so messed up because Logender and two
children kick and drove Damar Wulan and his servant to leave palace. Kencono
permission Wungu, Minak Koncar asked both Parties what happened. boldly and
loudly Waito and Puyengan tell the truth, that Damar Wulan a behasil kill Minak
Jinggo. Logender, Seto and seize the crown Kumitir Minak Mrawan Jinggo on the
hill. Infuriated Logender hearts and two children menddengar Waito and Puyengan
testimony, three of them screaming denied.
26.
To prove who is right, Kencono Wungu making contest circles fighting wars in
yellow coconut. Who is out of the circle, be it Damar Wulan or Seto and kumitir
means a lost and lied and he should be punished and the parade that people know
who-who the cowards and losers. Shaking and pale face Logender, Sto and Kumitir
hear penalties will be accepted if they lose.
27.
Witnessed Minak Koncar, the retainer and the community in an open square, in
the center there is a circle of yellow coconut. Damar Wulan time comes the
fight against two of the Layang Seto and Kumitir held Damar Wulan and
dibenturkanlah their heads. their bodies thrown out of the circle of yellow
coconut. Boisterous ... Sorak people watching the fight. Damar Wulan prove that
it was he who had killed Minak Jinggo. Queen Kencono Wungu promises. Damar
Wulan anointed King.
Anjasmoro,
Puyengan Waito and live peacefully in the palace of the King of Majapahit ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar